Kupang, Savanaparadise.com,- Dana penyelenggaraan Gubernur Cup yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTT bakal dilaporkan Kejaksaan Tinggi NTT. Pasalnya kompetisi sepak bola yang melibatkan 14 kabupaten/kota ini ditenggarai menyimpan aroma penyelewengan anggaran.
Anggota Komisi V DPRD NTT, Jimmy Sianto megusulkan itu setelah melihat Rincian Anggaran dan Biaya (RAB) yang dikelolah oleh Panitia Pelaksana kegiatan dinilai sangat amburadul dan dipenuhi mark up. Menurutnya RAB yang diberikan kepada Komisi V itu banyak penyelewengan keuangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“ ini omong kosong semua. Saya omong ini mereka pintar makan uang. Ini namanya rampok. Ini korupsi besar ni. Saya pernah buat event besar tapi angka angkanya ni. Dan angka ini korupsi besar. Jangan terlalu putar balik ini,”kata Jimmy dalam rapat bersama Dispora NTT, Rabu, 04/08 diruang Komisi V DPRD NTT.
Dia mencontohkan penggunaan uang transportasi lokal dari hotel menuju lapangan pertandingan untuk 22 tim dalam Gubernur Cup. Padahal kata Jimmy peserta yang hadir dala event tersebut hanya 14 tim saja.
Dilain sisi Jimmy menyentil transport penyelenggara, uang harian perangkat pertandingan sebanyak 27 0rang, transport untuk anak gawang sebanyak 20 orang serta wasit pertandingan dan perangkat pertandingan daerah asal ke kota Kupang.
“yang ikut turnamen hanya 14 tim, tap dalam di RAB ini ada 22 tim. Ini omong kosong semua ini. soal wasit apakah didatangkan dari luar kota kupang semua?, kata Jimmy dengan raut muka marah.
Jimmy mempertanyakan soal penjualan karcis selama kompetisi berlangsung. Menurutnya hal tersebut masuk dalam kategori pungutan liar karena sudah dianggarkan dalam APBD.
Jimmy menyoroti RAB pengelolaan dana Gubernur Cup yang menganggarkan Welcome Party yang menggunakan salah hotel mewah bintang IV di kota kupang. Welcome parti tersebut menurutnya tidak pernah memikirkan atlit dan kondisi ekonomi masyarakat di NTT.
“ Kita serahkan saja ini ke Kejaksaan supaya diperikasa. Saya mau data ini lengkapnya termasuk bongkahan tiket kita kasih ke kejaksaan supaya kita tahu hasilnya. Harus hari ini dikasih tidak boleh lewat dari jam kantor. Supaya diaudit oleh kejaksaan.” Kata Jimmy.
Sementara itu Kadis Pemuda dan Olahraga, Nahor talan mengatakan soal Pencetakan karcis dan penjualan diluar sepengetahuan Dispora. Menurutnya terkait penjualan karcis tersebut diurus oleh Lambert Tukan yang merupakan Sekretaris Dispora NTT.
“ memang ada penjualan karcis dalam piala gubernur. mengenai teknisnya itu Lambert Tukan yang tahu,” kata Talan.