Penangkapan AS, Esthon Bercerita tentang Film Hongkong

- Jurnalis

Minggu, 25 Oktober 2015 - 00:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

esthon foenay ketika mendampingi prabowo subianto pada suatu kesempatan di kupang
esthon foenay ketika mendampingi prabowo subianto pada suatu kesempatan di kupang

Kupang, Savanaparadise.com,- Ketua DPD Gerindra NTT, Esthon Foenay memang dikenal sebagai sosok yang sering melucu dalam forum-forum resmi. tak hanya itu Mantan Wakil Gubernur NTT ini kadang menyelipkan pesan-pesan tak terungkap pada setiap cerita atau lelucon dalam setiap kesempatan.

ketika bertemu dengan beberapa wartawan ketika mengkonfirmasi soal penangkapan AS, sabtu, 24/10, Esthon mengaku prihatin dengan kasus yang menimpah kadernya. padahal AS kata Esthon merupakan seorang kader yang baik dan ringan tangan pada setiap orang.

” kalau saya lihat perilakunya (AS-red), orangnya suka bergaul, baik hati juga. dia senang membantu banyak orang. hal-hal seperti ini juga kadang-kadang harus kita cek, ricek dan kroscek,” kata Esthon dengan wajah Sumringah.

Esthon kemudian bercerita soal Film laga Mandarin yang sempat ditontonnya semalam pada sebuah stasiun Televisi swasta. Film tersebut kata Esthon memberi Inspirasi dan Aspirasi bagi dirinya. Dalam Film itu menurut Esthon, ada seorang pemuda yang sedang memperbaiki atap rumah karena bocor. pada kesempatan yang bersamaan dalam rumah tersebut ada seorang ibu yang

Baca Juga :  DPRD TTU Masukkan Anggaran Siluman?

sedang mandi dikamar mandi. tiba-tiba korslet dan pemuda itu membongkar genteng lalu lompat turun dan selamatkan ibu tersebut.

” dua-duanya dalam keadaan telanjang. memang ibu dalam kamar mandi jadi telanjang to. yang membantu ini dia tukang listrik jadi bajunya setengah telanjang tapi robek-robek, karena ketika turun dari atap to,” cerita Esthon yang disimak secara serius oleh wartawan.

Tiba-tiba orang-orang mulai berdatangan lalu menemukan pemuda dan ibu tersebut dalam kondisi telanjang. kebetulan dalam kerumunan tersebut ada intel.

” namanya film juga to, lalu ada yang bilang, ini akibat pemerkosaan, dia bilang bukan periksa baik-baik dulu dan tanya dulu sama dia. sonde bisa tanya ko maitua ada semaput na. pada akhirnya film tetap film juga to,” kata Esthon disambut gelak tawa para wartawan. Bercermin dari cerita Film tersebut kata Esthon kalau mau di analisa sesuai fakta, buktinya mereka memang ditangkap dalam keadaan satu telanjang dan satunya setengah telanjang karena compang camping.

Baca Juga :  Tingkatkan Kewaspdaan Bencana, SAR Kupang Gelar Rakornas

” ini yang membuka aspirasi kita bahwa segala sesuatu harus dianalisa baik-baik. jangan sampai ada beberapa pengalaman ada yang di tahan, di periksa-periksa tidak ada perkara.contoh lainnya seperti tokoh dari NTT Almarhum Edy Nelu yang diperiksa karena tuduhan korupsi pada akhirnya juga tidak ada yang dikorupsi juga to,” kata Esthon.

Kisah Film Sinema Mandarin yang ditontonya kata Esthon hanya sekedar film belaka. tapi mempunyai pesan yang kuat bahwa dalam momentum atau peristiwa apa pun sikap kritis dan analitis harus ada.

” tapi ini juga bukan ada indikasi pembelaan, tapi kepercayaan kepada polisi supaya betul ada bukti dan terbukti, kita juga akan proses sesuai dengan peraturan yang berlaku tidak ada keragu-raguan lagi,” kata Esthon.(SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 4 kali dibaca