Jakarta, Savanaparadise.com,- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, meminta agar personel tentara yang memasuki dan memukul petugas keamanan kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, agar ditindak tegas. Permintaan tersebut disampaikan kepada Komandan Batalion Zeni Konstruksi 13 TNI Angkatan Darat yang menjadi atasan tentara yang menyerang kantor partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut.
“Kami minta mereka ditindak tegas sesuai aturan,” kata Hasanuddin melalui pesan pendek, Ahad, 21 April 2013.
Adapun insiden penyerangan ke kantor DPP PDIP terjadi pada Sabtu, 20 April 2013, sekitar pukul 20.30 WIB. Hasanuddin mengatakan, kejadian tersebut berawal pada pukul 19.35 WIB ketika terjadi keributan di sekitar pompa bensin di dekat kantor DPP PDIP, yang melibatkan seorang anggota Batalion Zeni Konstruksi 13.
“(Dia) ribut dengan seorang pemuda, kemudian anak ini melarikan diri di tengah keramaian pengajian sekitar DPP,” kata Ketua Komisi I DPR ini.
Setelah itu, kata dia, tentara tersebut mengundang teman-temannya yang secara bersamaan datang ke tempat kejadian untuk mencari anak muda itu. Bahkan, beberapa di antara mereka masuk ke dalam kompleks DPP PDIP, lalu memukul petugas keamanan dengan gagang sangkur.
Hasanuddin mengatakan, mereka masuk ke lokasi kantor DPP PDIP karena menduga pemuda tersebut berlari ke halaman kantor tersebut.
Adapun pelaku pemukulan tersebut bernama Prajurit Satu Rachmat dan Prajurit Satu Junaedi. Hasanuddin mengatakan, keduanya langsung diamankan oleh pengawal Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDIP.
“Kedua pelaku itu sekarang sudah diambil oleh patroli Garnizun dan Komandan Batalion Zipur 13 untuk diproses hukum lebih lanjut di kesatuannya,” kata Hasanuddin.
Purnawirawan Jenderal TNI ini kembali mempertegas bahwa insiden tersebut bukan penyerbuan tentara ke kantor PDIP, melainkan hanya tindakan kriminal murni. “Komandannya sudah minta maaf,” kata Ketua PDIP Jawa Barat ini.(tempo.co/sp)