ODP yang Meninggal di Leona diduga Keracunan Kehamilan Bukan Corona

- Jurnalis

Kamis, 2 April 2020 - 14:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kupang, Savanaparadise.com,- Ibu hamil yang Berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) meninggal di Rumah Sakit Leona Kupang. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan almarhum meninggal bukan karena Covid-19.

” Tidak benar kalau almarhumah meninggal karena Covid-19 tapi karena dugaan keracunan kehamilan. Jadi tidak benar itu yang beredar dimedsos karena Covid-19,” kata Marius dalam jumpa pers bersama wartawan, Kamis, 02/04/2020.

Ia menjelaskan yang almarhumah memiliki riwayat perjalanan dari Bali bersama anaknya yang berumur satu tahun. Kemudian Ia melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Baumata, Kabupaten Kupang.

Baca Juga :  Gubernur Melki Akan Manfaatkan Aset Tidur Pemprov NTT Demi Genjot PAD

Kepada para petugas medis kata Marius, almarhumah mengaku usia kehamilanya sudah 7 bulan. Setelah diperiksa oleh petugas medis ditemukan fakta bahwa almarhumah sudah dalam fase mau melahirkan

” Setelah diperiksa ternyata bukan hamil 7 bulan tapi sudah mau melahirkan.karena sudah mau melahirkan almarhuma dirujuk ke rumah sakit Leona,” kata Marius.

Setelah dirujuk di rumah sakit Leona almarhuma ditangani oleh petugas medis. Ia menjelaskan ketika duduk diatas kursi sebelum tindakan medis, Almarhumah mengalami kejang-kejang dan suhu tubuhnya panas tinggi.

” Memang saat itu suhu badannya sangat tinggi.sangat panas. Jadi diduga keracunan kehamilan,” kata Marius.

Meski demikian kata Marius, sampel darahnya diambil untuk diperiksa di Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta. Hasil Lab itu akan diumumkan oleh Juru bicara Gugus Tugas Nasional,” katanya.

Baca Juga :  Medah : Viktor dan Josep Mau Mengabdi Kepada Kita

Ia menghimbau masyarakat NTT untuk tidak panik dengan dinamika yang ada. Hasil pemantauan yang dilakukan oleh Gugus Tugas di Provinsi, para pasien yang dirawat sejak tanggal 3 maret hingga saat ini sudah sembuh.

” Seperti kata Bapak Gubernur,walaupun Provinsi NTT masih negatif Corona tapi kita harus siaga dan waspada dngan mengkuti pedoman yang dikeluarkan oleh WHO dan anjuran pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, pemerintah kabupaten dan Kota. Kita ikuti semua protokol itu, hindari kerumunan, tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang dan menjaga hidup bersih,” jelasnya.

Untuk diketahui seorang ibu hamil (AIK) di kabupaten Kupang dihebohkan meninggal karena positif Covid-19.(SP).

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 0 kali dibaca