Mentan Andi Amran Optimis Tingkat Kemiskinan Di NTT Menurun Asalkan Ada Kolaborasi dan Akselerasi Bersama

Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman menggelar pertemuan bersama Pj. Gubernur Andriko dan Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena serta seluruh Pj. Bupati/Walikota se-NTT, Rabu, 05 Februari 2025 (Foto: Istimewa)

Jakarta, Savanaparadise.com,- Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P optimis kemiskinan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat menuru hingga 10 persen dengan upaya akselerasi bersama.

Maka dari itu, Mentan Andi Amran mendorong adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, TNI/Polri, dan berbagai jajaran dalam memajukan sektor pertanian sebagai penggerak untuk mengentaskan kemiskinan di NTT.

Bacaan Lainnya

“Saya melihat ada cahaya dari NTT ada getaran dan harapan besar di sana. Kami lihat potensi yang bisa menyelesaikan kemiskinan. Kalau pertanian bergerak, bergetar semua sektor,” kata Mentan Andi Amran pada saat pertemuan bersama Pj. Gubernur NTT, Andriko dan Gubernur terpilih NTT, Apt. Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si di kantor pusat Kementan, Rabu (05/02/2025).

Pertemuan itu di hadiri pula, unsur Forkopimda NTT, Pj. Bupati/Walikota se-NTT serta mitra kerja di kantor pusat kementrian pertanian RI. Pertemuan ini sebagai tindak lanjut pasca kunjungan kerja Mentan Andi Amran di Kupang -NTT pada 24 Januari 2025.

Adapun hal-hal yang disoroti Mentan Andi Amran dalam mengentaskan kemiskinan di NTT adalah mulai dari pemetaan potensi lahan, persiapan perbaikan irigasi pertanian, hingga penyiapan sarana prasarana produksi.

Mentan Amran menyampaikan bahwa NTT mempunya potensi pertanian yang besar. Menurutnya hal ini terbukti dimana NTT sebagai wilayah agraris dengan 85 persen didominasi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Di NTT ada kemiskinan kurang lebih 20 persen. Kita target turunkan kemiskinan ini dengan kolaborasi antara pusat, provinsi, kabupaten, itu NTT jadi turun di bawah 10 persen ke depan. Bila perlu, maksimal 5 persen dalam 5 tahun ke depan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, pembangunan sektor pertanian NTT juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada swasembada pangan nasional. “Untuk itu, kami undang Pj. Gubernur NTT, Gubernur NTT terpilih, Pj. Bupati/Walikota, dan Bupati/Walikota terpilih karena kami yakin dengan kolaborasi kerja, kita akan mampu berkontribusi untuk pembangunan pertanian bahkan swasembada pangan,” terang Mentan Amran.

Mentan juga mengajak kepala daerah se-Provinsi NTT yang hadir untuk merumuskan langkah akselerasi untuk sektor pertanian di 2025. “Target 188 ribu hektare lahan di NTT pada tahun ini akan kami dukung melalui perbaikan saluran irigasi, pompanisasi, traktor, hingga penyiapan sarana-prasarana produksi lainnya,” jelas Mentan Andi.

Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto pada kesempatan tersebut juga memaparkan terkait kontribusi Provinsi NTT dalam mendukung untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.

Secara detail, singkat dan jelas Ia menjelaskan terkait dengan potensi kontribusi swasembada pangan yang meliputi lahan basah, lahan kering, peternakan modern, dan juga tambak garam. Selanjutnya Ia memaparkan terkait kontribusi swasembada padi sawah, jagung, daging. Setelah itu Ia juga menjelaskan terkait lahan irigasi dan investasi beberapa bendungan proyek strategis nasional sebagai sumber kebutuhan air bagi pembangunan pertanian di NTT.

“Jadi kami mengajukan suatu pemikiran bahwa NTT dapat berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan, swasembada beras swasembada jagung, swasembada daging dan swasembada garam. Melalui apa yang kami paparkan dan diskusikan hari ini dengan pak Mentan, beliau langsung memberikan instruksi yang sangat jelas untuk segera kita matangkan dan dieksekusi secara kolaboratif bersama juga dengan Pak Gubernur terpilih dan jajaran kita semua, agar persoalan terkait kemiskinan, stunting dapat teratasi,” ujar Pj. Gubernur Andriko.

“Telah disepakati bersama Pak Mentan juga bahwa kita akan fokus terhadap 188 ribu hektare lahan di tahun ini. Pak Mentan ingin padi sawah yang kita selesaikan 188 ribu. Tetapi masih ada potensi untuk mencetak sawah baru, tapi itu next di tahun-tahun berikutnya,” terang Andriko.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengungkapkan siap mendukung program Kementerian Pertanian untuk membangun sektor pertanian di NTT. Ia juga mengapresiasi Menteri Pertanian beserta jajaran yang sangat responsif dalam mendukung berbagai kebutuhan pada sektor pertanian di NTT.

“Kami pastikan dengan dukungan pemerintah pusat, kita akan kolaborasi bersama agar kemiskinan bisa kita tekan, dengan pertanian membuat masyarakat meningkat kesejahteraannya. Nanti kita petakan dan kita kemas dengan perkembangan teknologi yang bisa kita pelajari dari Kementan,” jelasnya.

“Mudah-mudahan dengan kita kerja kolaboratif bersama, dimana kita mendapat dukungan kuat dari Pak Mentan yang luar biasa serta jajarannya, pertanian yang kita sepakati sebagai prime mover atau penggerak ekonomi NTT harus benar-benar kita optimalisasi sehingga akan mewujudkan perubahan dan kesejahteraan bagi rakyat kita.” Terang Melki Laka Lena. (AR/CR/SP)

Pos terkait