Kupang, Savanaparadise.com,- Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menginginkan NTT menjadi Role Model dalam upaya penurunan angka stunting.
Keinginan itu, menurut dia, bisa terwujud apabila diimbangi fungsi kontol yang baik, mengoptimalkan mitra pemerintah yang ada melalui konsep dan perencanaan yang baik.
Gubernur menjelaskan, sebenarnya dalam upaya penurunan angka stunting, targetnya tidak hanya sebatas kader posyandu, karena sejatinya pokok persoalannya ada di dalam keluarga.
Sehingga, selain penguatan para keder, Ia juga mendorong agar melakukan intervensi jauh ke dalam setiap keluarga dalam upaya penurunan angka stunting.
“Di tengah kebijakan efisiensi anggaran sekarang ini, kita harus benar-benar hapus segala pekerjaan yang tidak efisien, yang tidak ada dampaknya sama sekali kepada masyarakat”, kata Gubernur Melki, saat menerima audiens dengan Yayasan 1000 Hari, Senin (03/03/25), Malam, bertempat di Rumah Jabatan Gubernur NTT.
Gubernur dalam kesempatan itu, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriany, M.Kes dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri Rasyid.
Sedangkan dari Yayasan 1.000 Hari yakni, Mr. Zack Petersen bersama DR. Rindang Asmara sebagai Kepala Petugas Medis Tim Manajemen Senior serta tim lainnya.
Pertemuan ini, merupakan tindak lanjut terhadap apa yang telah disampaikan oleh Gubernur Melki Laka Lena dalam Pidato Perdana pada Rapat Paripurna ke-21 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 DPRD Provinsi NTT, di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi NTT pada, Senin (3/3/2025) siang.
Dalam pidato tersebut, selain memaparkan program kerja 5 tahun ke depan, Gubernur NTT juga menyampaikan 6 Program Quick Win 100 hari pertama.
Di mana, dalam Program Quick Win pertama Ia memfokuskan untuk memperkuat posyandu dan kader kesehatan dalam upaya menurunkan angka stunting di NTT.
“Program ini bukan sekadar inisiatif 100 hari pertama, melainkan fondasi awal yang akan terus dilanjutkan dan diperkuat seiring dengan berbagai program lain yang telah dirancang”, ungkap Melki pada saat menyampaikan pidato perdananya dalam Rapat Paripurna DPRD NTT.
Dalam Rapat itu, Ia mengatakan, seluruh upaya itu berorientasi pada satu tujuan besar, yaitu mewujudkan NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan dalam 5 (lima) tahun ke depan.
Sehingga, Ia mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pihak, agar program ini dapat dijalankan secara efektif dan bermanfaat langsung bagi rakyat.
Sementara, Penasihat Pengelola Yayasan 1000 hari, Mr. Zack Petersen menjelaskan, tujuan mereka hadir di NTT adalah menyebarkan informasi yang tepat mengenai stunting kepada keluarga di berbagai pelosok NTT.
Selain itu, Mr Zack juga menjelaskan mereka juga akan memberikan pelatihan kepada warga agar anak-anak NTT bisa terlepas dari stunting.
“Jadi tujuan kehadiran kami adalah agar provinsi NTT ke depan bebas dari stunting”, ujar Mr Zack.
Kepada Gubernur, Mr Zack menyebutkan, program Yayasan 1000 Hari telah menyasar di Empat wilayah yang ada di NTT yaitu, kabupaten Kupang, TTS, Rote, dan Manggarai Barat.
Dalam menjalankan program dimaksud, menurut Mr. Zack, misi yang dibawa Yayasan 1000 Hari adalah, melatih masyarakat di wilayah itu, melatih kader posyandu untuk meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill, serta bekerjasama dengan pemerintah untuk melaksanakan program Stunting Center of Excellence.
Pada kesempatan tersebut, Mr. Zack juga menyampaikan terkait rencana Penandatanganan MoU dengan Pemerintah Provinsi NTT, Pelaksanaan 100 hari Kader Academy dan Pencanangan Program Pengelolaan Kasus Stungting di 22 Kabupaten/Kota dengan Kementerian Kesehatan RI yang akan dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan RI di Kupang pada 15 Maret mendatang.
Hal ini sejalan dengan langkah awal 100 hari pertama Program Quick Win yang digagas oleh Gubernur Melki dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.
Gubernur Melki, mengapresiasi langkah mulia yang telah dikerjakan Yayasan 1000 hari sejauh ini. Ia menilai program tersebut sejalan dengan prioritas utama Program 100 hari ke depan oleh Melki-Johni.
“Mari kita bersama-sama bangun kolaborasi dan sinergitas untuk menyukseskan program-program kesehatan ini demi mewujudkan penurunan angka stunting di NTT”, kata Melki
Diketahui, Yayasan 1000 Hari atau 1000 Days Fund adalah organisasi non-pemerintah (NGO) yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi stunting di Indonesia. Yayasan ini didirikan dengan harapan Indonesia bebas stunting pada tahun 2030. (AR/CR/SP)