Ende, Savanaparadise.com,- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Cabang Ende menyoroti kekosongan kursi Wakil Bupati Ende saat ini. GMNI berpendapat kosongnya Wakil Bupati Ende karena partai koalisi pengusung MJ apatis.
Hal itu disampaikan Ketua GMNI Cabang Ende, Mateus Hubertus Bheri, dalam pidato politiknya pada pelantikan anggota baru angkatan ke-27. Kegiatan pelantikan anggota baru bertempat di Aula LLK Ende, Jalan Aggrek, Sabtu, (19/12/2020).
Ia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Ende sebelum mengambil sebuah kebijakan harus betul-betul menerapkan amanah UU No 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
“Contoh kongkritnya soal pembangunan patung kuda yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Ende yang banyak disoroti oleh publik yang dinilai tidak tepat sasaran untuk kepentingan rakyat dan soal asas pemanfaatannya masih ambigu”, Kata Mateus.
Hadir dalam kegiatan pelantikan itu, disamping 55 anggota baru yang barusan dilantik, ada juga para Alumni GMNI se-Indonesia, satu orang pengurus DPC GMNI Malang, Organisasi Kepemudaan (OKP) yang di Kabupaten Ende, Jajaran DPC GMNI Ende, dan Juga jajaran panitia pelaksana pelantikan.
Selain itu, dalam kegiatan pelantikan itu, Ketua GMNI Cabang Ende, Mateus Hubertus Bheri, dalam pidato politiknya mengatakan bahwa di umurnya yang ke-66 tahun problematika terus mewarnai setiap perjalanan GMNI, baik sebagai organisasi kader dan juga sebagai organisasi perjuangan.
Kendati demikian, kata Mateus, ini bukan menjadi penghalang bagi GMNI untuk terus membumikan ideologi yang menjadi spirit dasar bagi setiap kader dalam menyalahkan api kesetian terhadap orang kecil (kaum marhaen).
Dalam pidatonya, Mateus juga menyoroti persoalan kebangsaan yang kian hari menjadi masalah yang sangat serius. Ancaman disintegrasi bangsa menjadi perhatian penting.
Karenanya, melalui tema ” Melahirkan Mahasiswa Yang Pancasilais Di Era Mileneal” sangat diharapkan agar ke-55 anggota baru GMNI menjadi obor ditengah masyarakat dalam membumikan nilai-nilai pancasila.
Sesudah pidato politik Ketu GMNI Cabang Ende, dilanjutkan dengan sambutan dari Alumni yang diwakili oleh, Marianus Bertolomeus Rusu mengatakan bahwa wawasan kebangsaan selama beberapa tahun ini mengalami degradasi.
Pengetahuan orang muda tentang wawasan kebangsaan mengalami kemunduran. Padahal kita sadar dan tahu bahwa kita adalah bangsa yang majemuk, “berbeda-beda tapi tetap satu”.
Agar semangat nasionalisme tetap terparti didalam setiap hati dan pikiran mahasiswa dan orang muda, Kata Marianus, setiap kita semua, terlebih khusus anggota baru GMNI angkatan ke-27 harus pancasilais.
Sebab bagi Marianus, hanya dengan cara demikian keutuhan dan kedaulatan NKRI tetap kuat dan kokoh dan tidak akan terpecah belah.
Ketua panitia pelantikan anggota baru, Ambros Sede, dalam laporan panitia yang dibacakan secara tertulis mengatakan, GMNI sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan dengan asas marhaenisme dan bermotokan “Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang terus berjuang dalam menyiapkan lapisan kader yang mampu mengaktualisasikan segala potensi yang di miliki ditengah masyarakat.
Untuk menjawabpi semua tuntutan di atas GMNI kemudian melaksanakan kegiatan pelantikan anggota baru angkatan ke-27 dengan jumlah anggota yang dilantik sebanyak 55 Orang.
Ambros juga mengatakan sembari menyiapkan kader, GMNI sebagai organisasi perjuangan dituntut untuk mampu merespon segala persoalan sosial yang berkembang ditengah masyarakat.
Mewakili anggota yang baru dilantik, Paulina Siti Resi, dalam sambutannya mengatakan sebagai perwakilan anggota GMNI angkatan ke-27 memgucapkan terimakasih banyak kepada organisasi GMNI yang telah menjadi jembatan untuk kami semua untuk belajar.
Lin juga menambahkan dengan dilantiknya kami menjadi anggota GMNI, kami telah melangkah masuk menjadi anggota GMNI yang tercinta ini.
Dalam sambutannya, Lin juga berharap agar DPC dan Alumni untuk terus membimbing sehingga mereka berada pada garis yang diinginkan organisasi karena kami percaya bahwa proses tidak pernah mengkianati hasil.(Chen02)