Dirut BRI: Digitalisasi Tidak Sebabkan PHK, Justru Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Pekerja

- Jurnalis

Selasa, 30 Januari 2024 - 13:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Savanaparadise.com, – Digitalisasi telah membantu berbagai industri, termasuk perbankan dalam mengakselerasi produktivitas kinerja. Dengan adanya digitalisasi, efisiensi dapat dihasilkan dari proses otomatisasi yang mengurangi waktu dan alokasi sumber daya manusia.

Meskipun demikian, bagi BRI digitalisasi yang dilakukan oleh perseroan dipastikan tidak akan menyebabkan lay off atau PHK pekerja. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, digitalisasi bisa dilakukan seiring tanpa harus memangkas jumlah pekerja.

“Saya berusaha mati-matian untuk itu (tidak melakukan PHK). Digitalisasi adalah cara BRI untuk mengefisienkan kerja dengan cara meningkatkan produktivitas pekerja, maka kami pastikan digitalisasi tidak harus menyebabkan PHK, karena justru produktivitas pekerjaanya yang ditingkatkan dengan tambahan alat/tools,” jelasnya saat Live Conference World Economic Forum 2024, di Davos, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Pemenang Brimo Fitur Review Ini, Berkesempatan Nonton BRI Liga 1 di Bali & Penalty Shoot Dengan Kiper Legendaris

Untuk menjangkau nasabah serta menghasilkan inovasi produk dan layanan inovatif, BRI tetap menjalankan strategi bernama hybrid bank, yakni gabungan layanan fisik dan digital. Cara ini menerapkan digitalisasi proses bisnis internal, namun menjangkau nasabah tetap disesuaikan dengan karakteristik lokal masyarakat.

“Strategi BRI mengandalkan hybrid bank dilakukan sebagai cara menjangkau masyarakat Indonesia yang beragam karakteristiknya. Konsep tersebut memungkinkan jangkauan layanan nasabah semakin luas, dengan memadukan keunggulan layanan fisik secara langsung dan secara digital,” tambah Sunarso.

Di samping itu, transformasi digital BRI juga dapat dilihat melalui upayanya menciptakan BRISPOT yang telah memangkas waktu pemrosesan kredit dari 2 minggu menjadi 1 hari. Lalu tersedia juga berbagai layanan perbankan melalui API platform BRI, BRIAPI, yang telah melayani ratusan partners. Produk-produk digital tersebut diyakini membawa dampak besar bagi kemudahan nasabah dalam mengakses layanan keuangan BRI.

Baca Juga :  Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Perempuan Tangguh Ini Dirikan Kelompok Wanita Tani di Kaki Gunung Ciremai

Kemudian, ada juga BRIBRAIN yang merupakan “pusat otak digital” BRI yang mengkonsolidasikan kapabilitas AI dan analitik, untuk meningkatkan customer engagement, anti-fraud & risk analytics, credit underwriting, hingga automasi untuk smart services & operations.

AI Recommendation System yang dimiliki BRI telah diimplementasikan untuk memilih calon nasabah potensial berdasarkan data seperti jumlah simpanan, portofolio pinjaman, demografi dan lokasi. Dampaknya, dengan penggunaan AI mampu meningkatkan conversion rate sebesar 60% dan meningkatkan kualitas akuisisi debitur sebesar 49%.

“Jadi strategi jangka panjang, BRI tetap akan menerapkan strategi hybrid. Menggunakan otak mesin yg tugasnya mengerjakan pekerjaan yang rumit dan berulang. Tapi menyimpulkan hasil akhir dan menentukan keputusan tetap harus manusia,” jelas Sunarso.(SP)

Berita Terkait

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pesisir, BRI Gandeng Pemerintah Fasilitasi 1.200 UMKM NTT untuk Naik Kelas
223 Kopdeskel di Ende Belum Terbit NIB, Punya NPWP Ada 202
Bupati Badeoda Launching Kopdes Merah Putih Pertama di Ende
Bank NTT dan Pemkab Manggarai Timur Nyalakan Harapan Lewat Program Listrik Gratis
Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah, BRI Akselerasi Penyaluran KPR FLPP
BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink, Catat Transaksi Rp1.145,22 Triliun
25 Ribu Pengunjung Padati Halal Indo 2025, BRI Hadirkan Solusi Finansial Digital
Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025
Berita ini 0 kali dibaca