Kupang, Savanaparadise.com,- Terkait penyaluran dana KUR di Nusa Tenggara Timur, Ketua Komisi Empat DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Angelino Da Costa mempertanyakan kerjasama antara Pemerintah dengan Perbankan terkait pembangunan infrastruktur dengan meminjam dana KUR. Padahal Kementerian Keuangan telah membuka kesempatan bagi daerah untuk melakukan pinjaman dana ke Perbankan.
“ jika Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melakukan kerjasama dengan pihak Bank dengan melakukan pinjaman dana, maka persoalan pembangunan infrastruktur yang selama ini terhambat dapat segera terselesaikan,” Kata Angelino, Rabu, 20/04
Menanggapi hal tersebut, Direktur Bank NTT Daniel Tagu Dedo mengaku, sebagai bank milik masyarakat Nusa Tenggara Timur, Bank NTT sudah pernah menawarkan kerjasama dengan pemerintah provinsi NTT dibidang infrastruktur.
“ Namun sejauh ini belum ada inisiatif dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengundang lembaga pembiayaan infrastruktur,” Jelasnya.
Menurut Tagu Dedo, jika pemerintah provinsi telah mengajukan usulan ke Perbankan untuk pembangunan infrastruktur maka dapat direalisasi, namun besarnya dana pinjaman tersebut disesuaikan dengan Pendapatan daerah.
Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur, karena pendapatan daerahnya sangat minim, maka maksimum pinjaman yang bisa diberikan oleh lembaga perbankan hanya sebesar 2,5 kali dari sisa pendapatan bersih daerah. Dengan demikian plafon yang diperoleh pemerintah juga tidak sampai satu triliun rupiah.
Untuk itu Daniel Tagu Dedo menyarankan agar jika ingin mendapatkan pinjaman diatas satu Triliun Rupiah maka program pembangunan kedepan harus diarahkan kepada pembukaan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah. (SP)