Bupati TTU dan Dandim Berdamai di Rujab Gubernur

- Jurnalis

Sabtu, 11 Januari 2014 - 19:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati TTU dan Dandim TTU usai Berdamai di Rujab Gubernur NTT

Bupati TTU dan Dandim TTU usai Berdamai di Rujab Gubernur NTT

Kupang, Savanaparadise.com,- Pasca penghadangan terhadap bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandez oleh Komando Distrik Militer (Dandim) TTU bersama anggota TNI di depan markas Kodim TTU 8 Januari 2014 lalu, keduanya didamaikan di rumah jabatan Gubernur NTT, Sabtu (11/1/2014).

Acara perdamaian itu dilakukan tertutup selama hampir tiga jam di ruang kerja gubernur di rumah jabatan gubernur. Gubernur NTT Frans Leburaya usai pertemuan itu kepada wartwan mengatakan, kedua pemimpin di TTU itu sudah dipertemukan dan untuk menjelaskan kita serahkan sepenuhnya kepada dua tokoh ini untuk menjelaskan kepada media.

Baca Juga :  Ini Dia Revolusi Hijau Ala Victory Joss

“Saya dan pak Danrem mau jemput Pak Menteri Kelautan dan Perikanan sehingga silahkan minta penjelasan di Pa Bupati TTU dan Pa Dandim,” ujar Lebu raya kepada wartawan.

Dikatakan Leburaya, kedua pemimpin (Bupati TTU dan Dandim masing-masing berinisiatif untuk beretemu Gubernur dan Dandim.

“Daripara masing-masing bertemu maka sebaiknya kita bertemu bersama, nanti hasil pertemuannya langsung ke berdua,” katanya.

Dandim TTU Letkol Eusabio Hornay, mengaku, ia sudah berinisiatif untuk menghadap Pak Danrem.

“Kami sudah saling memaafkan dan ini (bupati TTU) adalah adik saya, ada memang kesalahpahaman, ada dua anak Timor yang salah paham dan sudah diselesaikan,” kata Hornay.

Hasil pertemuan damai itu kata Hornay, lahan seluas 8 hektar itu akan dikelolah bersama untuk menanam kelor dan kacang.

Baca Juga :  KPU NTT Usulkan Dana Pilkada Gubernur NTT Rp 490,9 Miliar

Bupati TTU Raymundus Fernandez mengatakan, perselisihan antaranya dengan Dandim TTU lantaran miskomunkasi.

“Semaunya sudah dibicarakan dan sudah selesai persoalan. Lahan tidak jadi dasar masalah. Yang namanya kelor sudah tumbuh tetap dirawat, dan kami akan biacara mengenai aset pemerintah,” kata Fernandez.

Diakuinya, lahan itu tetap diijinkan untuk program padat karya pangan dan diselingi kacang, dan itu lahan tetap milik pemerintah.
Ditanya, apakah keduanya sudah berrdamai, Bupati Fernandez mengatakan, tidak sajavdamai, tetapi lebih dari berdamai.

“Semua sudah selesai dan sudah tidak ada lagi masalah. Saya akan datang ke Kantor Kodim TTU, dan Pak Dandim akan datang ke kantor bupati TTU. Kita akan padukan kacang dan kelor di lahan itu,” kata Fernandez.(laurensius Leba Tukan)

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 3 kali dibaca