Anggota DPRD Kembali Soroti Kekosongan Kursi Wabup Ende

- Jurnalis

Senin, 15 Februari 2021 - 11:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ende, Savanaparadise.com,- Kursi Wakil Bupati Ende sudah lowong sejak dua tahun lalu. Pasalnya, partai koalisi pengusung dan pendukung paket Marsel-Djafar dalam Pilkada 2018 silam belum menemui kata sepakat.

Sejumlah nama bakal calon sudah muncul ke permukaan. Tapi masih sebatas wacana, sebab hingga detik ini, sesuai regulasi, partai koalisi harus mengusulkan dua nama ke Bupati Djafar belum diputuskan.

Komunikasi politik berjalan, bahkan Bupati Djafar sempat memediasi dan mempertemukan pimpinan partai, tapi buah dari pertemuan tersebut tidak menghasilkan apa-apa.

Semakin ruwet, bahwa di dalam regulasi semua partai koalisi punya kesempatan yang sama untuk menentukan siapa yang pantas untuk isi kekosongan kursi Wabup Ende. Sempat dikabarkan, beberapa partai termasuk partai Golkar sudah mengusulkan nama kader partainya. Padahal dalam regulasi hanya diminta dua bukan tiga atau empat nama.

Baca Juga :  Dari Korban Erupsi Gunung Lewotobi Simon Petrus Kamlasi Dapat Inspirasi Program Kebencanaan 

Menanggapi dinamika politik Kabupaten Ende soal kekosongan kursi Wabup Ende yang belum terisi dan kian tak pasti, SP mewawancarai salah seorang anggota DPRD Ende, Maria Margareta Siga Sare, saat berbagi kasih di hari Valentine, Minggu, (14/2/21).

Kepada wartawan, Megy menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini, Golkar tetap sesuai dengan rekomendasi DPP mengusulkan dua nama diantaranya, Heri Wadhi dan Dominikus Mere.

Menurutnya dari dua nama itu kita tetap sampaikan ke partai koalisi dan selanjutnya partai koalisi akan berkompromi di dalamnya, setelah mendapat kata sepakat barulah menyampaikan ke Bupati untuk dilanjutkan ke DPRD Ende.

Baca Juga :  Aliansi Mahasiswa di Ende Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

“Sesuai rekomendasi DPP partai Golkar tetap mengusulkan dua nama untuk di usulkan ke Bupati Ende baru dilanjutkan ke DPRD Ende”, kata Megy.

Bukan mau mengecilkan teman-teman partai koalisi paket Marsel-Djafar, lanjut Megy namun untuk mengisi kursi Wabub Ende secara etika politik semestinya dari partai Golkar.

“Kita berharap agar partai koalisi tetap menjaga soal etika politik”, tuturnya.

Megy menambahkan, persolan kekosongan kursi Wabup Ende sudah diketahui oleh publik. Dan publik pun sudah merindukan siapa sosok Wabup Ende untuk mengisi sisa masa jabatan setahun lebih kedepannya.

Karena itu, kata Megy, kami partai Golkar akan terus melakukan konsolidasi politik dengan sesama teman-teman partai koalisi agar kerinduan masyarakat bisa terobati.

“Kita dari partai Golkar tetap berkeyakinan dan tetap melakukan konsilidasi agar kursi Wabup segeranya cepat terisi”, tutupnya.

Penulis: Chen Rasi

Berita Terkait

Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Gegara ADD Hendak Dipotong 6 Juta, Kades di Ende Akan Mogok Kerja di Desa
Wakil Bupati Ende Pesan Ke Anggota Satpol PP; Saat Bertugas Jauhi Minuman Keras
Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Menjelang Hari Pahlawan DPC GMNI Ende, Serukan & Dorong Pemrov NTT  Angkat Riwu Ga sebagai Pahlawan Nasional 
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
GMNI Ende Komit Tetap Menjadi Mitra Kritis Pemerintah Bukan Penonton Diam
Buka Kegiatan PPAB GMNI Angkatan Ke-31, Bupati Badeoda: Kalau Diajak Diskusi Saya Siap Kapan Saja
Berita ini 0 kali dibaca