Aktivis Lingkungan Ini Nantang Gubernur NTT

- Jurnalis

Rabu, 15 Januari 2020 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Waingapu, Savanaparadise.com,- Aktivis Lingkungan di Pulau Sumba , Dedy Febryanto Holo menantang Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk berdiskusi soal pelestarian ekosistem. Dedy mengaku gerah dengan pengrusakan ekosistem di Sumba dengan alasan investasi.

” Saya mau nantang Gubernur NTT untuk duduk satu meja membahas kerusakan lingkungan di pulau Sumba dengan alasan investasi. Saya menilai Gubernur NTT tidak tegas terhadap koorporasi perusak lingkungan,” kata Dedy ketika menghubungi SP, Rabu, 15/01/2020.

Dia menilai Gubernur NTT terkesan tidak tegas terhadap korporasi perusak lingkungan   yang menjarah lahan ulayat milik warga. Disisi lain kata Dia kehadiran investor di Sumba telah mengancamkan keberlangsungan ekosistim alam yang selalu dijaga dan dilestarikan oleh para leluhur.

Baca Juga :  Cinta Lingkungan, Puluhan Pemuda Klasis Anakalang Di Sumba Tengah Tanam Pohon Dan Musnakan Sampah Plastik Di Pos Waimanawar

” Gubernur  dalam pernyataannya mengatakan bahwa investor tidak boleh teriak dan pemerintah provinsi dan kabupaten harus memberikan kenyamanan bagi investor,” ungkap Dedy.

Menurut Dedy hal ini sangat kontras dengan keadaan yang ada di lapangan. Ia mengatakan  selama ini gubernur NTT dikenal garang, maka saya sebagai rakyat berharap gubernur NTT garang terhadap korporasi atau investor yang mengabaikan keselamatan warga dan lingkungan.

” contoh kasusnya di Sumba Timur di mana PT. Muria Sumba Manis (MSM) adalah pelaku kejahatan lingkungan, penghancuran budaya marapu dan  privatisasi air.lalu apa sikap gubernur NTT?,” Sindirnya.

Baca Juga :  Pasca Banjir Bandang Melanda, Satu Warga Sumba Timur Hilang, Belum Diketemukan

Dijelaskannya lebih lanjut kasus privatisasi lahan di Sumba Barat dan pelanggaran HAM yang semuanya ada hubungannya dengan industri pariwisata hingga kini belum jelas penyelesaian hukum.

“Gubernur NTT seharusnya memberikan sanksi keras terhadap korporasi yang mengabaikan keselamatan rakyat dan wilayah kelola rakyat,” kata Dedy.

Dedy mengaku juga telah memberikan tantangan kepada Gubernur NTT untuk berdiskusi melalui postingan di social media miliknya. Ia berharap Gubernur NTT peka dengan aspirasi yang disuarakan oleh warga di pulau Sumba yang lahannya di caplok oleh para investor.(SP)

Berita Terkait

DPD GMNI NTT Desak Kapolda Segera Usut Aksi Premanisme Yang Menimpa Erik B. Hawula di Sumba Timur
DPK PKP Sumba Barat Lakukan Konsolidasi Politik Sampai Ke Tingkat Ranting
Relawan Ganjar Untuk Rakyat di Sumba Timur NTT Deklarasi Dukung Ganjar Maju Capres 2024
Giat Panen Raya PT.Berlian Internasional Indonesia Sumba bersama Kelompok Tani Pahola Di Lahan 27 HA
Binda NTT Beri Vaksin Bagi Pelajar dan Lansia
Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Resmi Hadir di Sumba Barat, Siap Bersaing di 2024
DPC PDIP Sumba Tengah Gelar Vaksinasi Masal
Bupati Sumba Tengah Lantik Pejabat Tinggi Pratama
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :