Waingapu, Savanaparadise.com,- Aktivis Lingkungan di Pulau Sumba , Dedy Febryanto Holo menantang Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk berdiskusi soal pelestarian ekosistem. Dedy mengaku gerah dengan pengrusakan ekosistem di Sumba dengan alasan investasi.
” Saya mau nantang Gubernur NTT untuk duduk satu meja membahas kerusakan lingkungan di pulau Sumba dengan alasan investasi. Saya menilai Gubernur NTT tidak tegas terhadap koorporasi perusak lingkungan,” kata Dedy ketika menghubungi SP, Rabu, 15/01/2020.
Dia menilai Gubernur NTT terkesan tidak tegas terhadap korporasi perusak lingkungan yang menjarah lahan ulayat milik warga. Disisi lain kata Dia kehadiran investor di Sumba telah mengancamkan keberlangsungan ekosistim alam yang selalu dijaga dan dilestarikan oleh para leluhur.
” Gubernur dalam pernyataannya mengatakan bahwa investor tidak boleh teriak dan pemerintah provinsi dan kabupaten harus memberikan kenyamanan bagi investor,” ungkap Dedy.
Menurut Dedy hal ini sangat kontras dengan keadaan yang ada di lapangan. Ia mengatakan selama ini gubernur NTT dikenal garang, maka saya sebagai rakyat berharap gubernur NTT garang terhadap korporasi atau investor yang mengabaikan keselamatan warga dan lingkungan.
” contoh kasusnya di Sumba Timur di mana PT. Muria Sumba Manis (MSM) adalah pelaku kejahatan lingkungan, penghancuran budaya marapu dan privatisasi air.lalu apa sikap gubernur NTT?,” Sindirnya.
Dijelaskannya lebih lanjut kasus privatisasi lahan di Sumba Barat dan pelanggaran HAM yang semuanya ada hubungannya dengan industri pariwisata hingga kini belum jelas penyelesaian hukum.
“Gubernur NTT seharusnya memberikan sanksi keras terhadap korporasi yang mengabaikan keselamatan rakyat dan wilayah kelola rakyat,” kata Dedy.
Dedy mengaku juga telah memberikan tantangan kepada Gubernur NTT untuk berdiskusi melalui postingan di social media miliknya. Ia berharap Gubernur NTT peka dengan aspirasi yang disuarakan oleh warga di pulau Sumba yang lahannya di caplok oleh para investor.(SP)