Kupang, savanaparadise.com – Perhelatan pemilu kepala daerah (pilkada) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur tinggal setahun lagi. Berbagai manuver para calon sudah mulai terasa. Jika dilihat dari hasil pilkada 2008 lalu, rasa-rasanya masih akan diisi oleh beberapa figur yang pernah bertarung. Geliat beberapa partai besar tak tangunggung-tanggung masih menyebut beberapa nama petarung lama. Publik kini sementara menunggu jawaban pasangan Drs. Frans Lebu Raya dan Ir. Esthon Foenay terhadap bergelindingnya sejumlah nama calon gubernur. Paket dengan tagline FREN ini masih menjadi primadona manakala disandingkan dengan petarung lama ataupun pendatang baru. Bermodalkan brand image program Desa Mandiri Anggur Merah telah membuat pasangan incumbent ini terkosohor hingga pelosok desa.
Frans Pastikan Berduet dengan Esthon Foenay
Di tengah jalan kemesaraan, sebelumnya santer di beritakan media cetak bahwa partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan mendorong Wakil Gubernur NTT, Esthon Foenay maju menjadi calon gubernur pada pilkada Provinsi NTT 2013 nanti. Pada posisi ini Gerindra sangat yakin kader partainya mampu merebut hati rakyat NTT dalam pilkada dan Gerinda sudah menyiapkan strategi pamungkas guna memenangkan perhelatan akbar tersebut. Pencalonan Esthon oleh Gerindra tentu saja mengundang tanya, sandi Fren Jilid II akankah rontok di tengah jalan ? Beberapa kalangan pengamat juga memberi argumentasi positif terhadap keinginan partai Gerindra karena ditopang oleh segudang pengalaman Esthon Foenay sebagai wakil gubernur saat ini. Namun sejumlah kalangan juga menilai ada apa dengan partai Gerindra ? Pada aras ini, tentunya kalangan yang menghendaki agar paket FREN pecah kongsi pun semakin melancarkan spekulasinya. Hitungan politik diluar sana pasti akan semakin memudahkan pihak petarung meraup keuntungan politik manakala paket FREN pisah ranjang di pilkada 2013 nanti.
Namun spekulasi politik ala belah bambu tersebut telah terbantahkan. Drs. Frans Lebu Raya secara tegas menyampikan bahwa komitmen kuat terhadap Ir. Esthon Foenay tak akan pernah pudar. “Sampai dengan hari ini kami dua tetap harmonis dan kalau semua membaca pernyataan pak Wagub di Pos Kupang, sebagai FREN kami tetap bersatu”, ungkapnya. Lebu Raya menganggap bahwa dalam politik tentu saja ada dinamika. Menurutnya bahwa desas-desus yang tidak menghendaki agar FREN pecah kongsi dikehendaki oleh kalangan yang memisahkan kekuatan FREN tetapi bagi FREN tekad tersebut sudah bulat dan tak akan terpengaruh dengan bola panas pihak lawan. Ketua DPD PDI Perjuangan NTT ini juga mengakui bahwa PDI Perjuangan tetap akan menyodorkan dirinya sebagai kader partai dan berpasangan dengan Esthon Foenay untuk maju dalam pilkada nanti. “ Ya, PDI Perjuangan mengharapkan pasangan ini tetap terjaga” aku Lebu Raya kepada Savana pekan lalu, sambil membeberkan bahwa dirinya bersama Esthon Foenay adalah kata akhir dari sekian spekulasi yang dilancarkan oleh pihak lain.
Bak gayung bersambut, secara gamblang Ir. Esthon Foenay menyampaikan rasa hormatnya pada publik terutama PDI Perjuangan yang telah mengusung pasangan ini empat tahun lalu. Sontak Esthon menegaskan dirinya masih akur dan tetap bergandengan tangan dengan Drs. Frans Lebu Raya. Ia menganggap dinamika yang sedang berjalan diibaratkan anjing menggonggong kafila berlalu. “Saya masih akur, merasa nyaman dan sangat harmonis dengan bapak gubernur, jika ada isu-isu yang ditiupkan belakangan ini anggap saja anjing menggonggong kafilah berlalu”, tegas Esthon di Kalabahi beberapa waktu lalu. Pernyataan tersebut sangat strategis karena disampaikan di Forum Rapat Kerja Cabang PDI Perjungan Kabupaten Alor. Paling tidak, menguatkan kesan pada publik dan PDI Perjuangan bahwa Esthon masih setia pada komitmen awal meski saat ini sedang memimpin partai Gerindra NTT. Juga semakin memperkuat dugaan bahwa Frans-Esthon akan kembali berpasangan menghadapi pilkada gubernur 2013 mendatang.