Pemkot Kupang Targetkan Penanganan Stunting mencapai angka 14% pada Akhir Tahun 2024

- Jurnalis

Selasa, 24 Desember 2024 - 07:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang,Savanaparadise.Com-Pemerintah Kota Kupang menargetkan penurunan angka stunting hingga mencapai 14% sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Kupang dalam bidang kesehatan.

Berbagai program telah dicanangkan untuk mencapai target ini, termasuk: Peningkatan Edukasi Gizi , Pemberian PMT, Peningkatan Layanan Akses Kesehatan dan Kolaborasi antara sektor .Hal Ini Di Sampaikan PJ Walikota Kupang Linus Lusi S.Pd ,M.Pd dalam acara Media Gathering Akhir Tahun Pemerintah Kota Kupang bersama Pj. Wali Kota Kupang dan Jajaran Yang dilaksanakan Pada Senin, 23 Desember 2024 Di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang.

Adapun Langkah Cerdas dan Strategis Pemerintah Kota Kupang Dalam Penanganan Pada Aspek Stunting di Tahun anggaran 2024 adalah Sebagai Berikut:

1) Anggaran khusus penanganan Stunting Pada Tahun Anggaran 2024 teralokasi pada 7 (tujuh) Perangkat Daerah dan 14 Program Kegiatan antara Lain Dinas Kesehatan, Dinas P2KB, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas PUPR, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Baca Juga :  Kunjungi SDN Bertingkat Naikoten, Pj. Walikota Kupang Buktikan Perhatian Serius pada Peningkatan Kualitas Pendidikan*

2) Anggaran Khusus penanganan Stunting di Kota Kupang pada anggaran murni sebesar Rp. 38.013.200.099,- meningkat menjadi Rp. 45.570.186.920, atau bertambah sebesar Rp.7.556.986.821, atau sebesar 16,58 persen pada Perubahan APBD 2024

3) Angka Stunting di Kota Kupang Menurun dari 4.233 Balita (18,8%) per Juni 2024 menjadi 3.990 Balita (18,42%) atau berkurang sebesar 243 Balita per Oktober 2024 (data Sementara) dan tertinggi di Kec. Maulafa dengan 19,48% dan terendah di Kec. Kota Lama dengan 6,81%

Langkah Konkrit Penanganan Stunting Di Kota Kupang

Intervensi Gizi Spesifik ( Peran Dinas Kesehatan 30 %)

1.Program Orang Tua Asuh (OPD Dan Swasta)

2.)Pemberian Bahan F100 Untuk 792 Anak Selama 90 Hari

3.) Penyediaan F100 Dari Dana Dau 2024 Untuk Tatalaksana 350 Bakta Gizi Buruk

4.) penyediaan Nutrisi PKMK Untuk Tatalaksana Stunting Dari Dana Dau Untuk 3.436 Anak

5.) Penyediaan Tid Dana Dak 2024 Untuk Remaja Putri Dan Ibu Hamil Dengan Total Anggaran Rp.70,000,000, Selebihnya Didapatkan Melalui Obat Program Dari Kemenkes

6.) Pemberian PMT tinggi kalori tinggi protein bagi ibu hamil KEK guna menengah bayi bayi lahir BBLR dan stunting

Baca Juga :  Muscab BPC HIPMI Kota Kupang Resmi Digelar, 7 Caketum Bertarung Gantikan Yusack Benu

7.) Rujukan kasus Stunting untuk ditangani dokter spesialis anak di Rumah Sakit dengan Nutrisi PKIM

8.) Pemberian PMT-pemulihan kepada baita tidak naik berat badan (1), balita underweight dan balita gizi kurang dengan prioritas pemberian bahan makan makanan sumber protein in hewani untuk memperbaiki status giri balita dan untuk mencegah balita jatuh kedalam keadaan gizi buruk.

9.) Tata laksana balita gizi buruk sesuai pedoman kementerian kesehatan,dimana balta gizi buruk tanpa komplikasi dirawat jalan dengan menggunakan Reody to Use Teraupetic Food (RITY) dan formula who modifikasi (F 100) yang lebih dikenal dimasyarakat sebagai obat gizi.

10.) Rujukan kasus gizi buruk dengan komplikasi untuk ditangani di Rumah Sakit

11.) Pelaksanaan kegiatan PMBA (pemberian makanan pada bayi dan anak) yang dilaksanakan dengan konseling maupun praktek kepada orang tua atau pengasuh.

Intervensi Gizi Sensitif 70%

1. Program Penyehatan Lingkungan Sarana Air Bersih/Pu)

2. Akses Pelayanan KB (DPZKB), Jaminan Kesehatan Dan Bantuan Bagi Keluarga Miskin (Dinsos)

3. Konseling Perubahan Perilaku Bagi OrangTua Dan Anak (Dp3a)

Penyebarluasan Informasi Melalui Berbagai Media (infokom)

Pembentukan Pekarangan Pangan Lestari (Ketahanan Pangan, Perikanan, Pertanian)

Ditargetkan Penanganan Stunting mencapai angka 14% pada Akhir Tahun 2024 ini.***

Berita Terkait

Ketua Pemuda Klasis Dukung SE Wali Kota Kupang Soal Jam Pesta, Minta Sosialisasi hingga Tingkat RT/RW
Christian Widodo Tegaskan Pembatasan Jam Pesta Bukan Larangan, tapi Keseimbangan Hak
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
PT. Filosi Exider Inovasi Beri Bantuan Beasiswa & Satu Unit Laptop pada Mahasiswa Unwira Kupang, Rektor Unwira Ucapkan Terima kasih 
Muspas KAK 2025 Fokus pada Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas
Peringati hari tani nasional, DPD GMNI NTT kritisi kinerja Pemprov NTT
Hadiri Konfercab GMNI Kupang,DPD GMNI NTT Gelorakan persatuan, Desak Pemprov NTT Cabut SK gubernur No 22 tahun 2025 tentang Kenaikan tunjangan DPRD Provinsi Yang Tak Realistis
Cinta Rakyat tanpa Pamrih,Simon Kamlasi & Fransiskus Go Menyatu Bawah Misi Kesejahteraan Bagi NTT
Berita ini 0 kali dibaca