Bunda Paud NTT Imbau TPA Siapkan Generasi Emas Indonesia 

- Jurnalis

Kamis, 18 Juli 2024 - 10:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Savanaparadise, Kupang – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sofiana Milawati, meminta Tempat Penitipan Anak (TPA) mewujudkan mimpi menyiapkan generasi emas Indonesia.

Hal ini disampaikan Sofiana saat melakukan monitoring di Tempat Penitipan Anak (TPA) Holistik Integrasi (HI) Setda Provinsi NTT pada Rabu, 17 Juli 2024.

Untuk mewujudkan mimpi ini, kata Sofiana, dibutuhkan kolaborasi, saling menopang dan saling melengkapi agar anak-anak memiliki harapan penuh optimisme untuk maju.

“Tumbuh kembang anak harus disertai pola asuh dan pola didik yang benar, agar kelak mereka tampil sebagai pemimpin di era Indonesia Emas,” kata Sofiana.

Menurutnya, mimpi untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, dengan penuh tanggung jawab.

Serta upaya kerja keras menjamin pemenuhan hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran sekak dari anak usia dini.

Baca Juga :  Kepsek SDN Lobolauw Sabu Raijua Diduga Gelapkan Dana PIP Ratusan Juta Milik Siswa

“Dengan didikan dan pola asuh yang benar disertai dengan asupan gizi yang seimbang, maka akan menunjang pertumbuhan, kecerdasan, mental dan psikis dari anak-anak kita sekaligus pembentukan karakter anak yang berkepribadian Pancasila,” ujar Sofiana yang juga sebagai penjabat Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi NTT.

Istri dari penjabat gubernur NTT ini juga mengharapkan adanya relasi yang sehat dan harmonis antara guru dan anak, anak dan guru, ruang belajar yang akan dan nyaman ikut berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

Diketahui, TPA Holistik Integrasi (HI) Setda Provinsi NTT berdiri pada 10 Januari 2010 lalu.

TPA ini sebagai salah satu pusat pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.

Saat ini terdapat 29 anak yang diasuh, dimulai dari usia 1 hingga 4 tahun, dengan jumlah pengasuh atau pendidik sebanyak 12 orang.

Baca Juga :  Kunjungi SBD, Bupati Eliaser Kepincut Bangun Kampus STIMIKOM di Lembata

TPA HI yang terletak di Jalan. Polisi Militer RT.011/RW.004, Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, memiliki fasilitas ruangan seperti ruang belajar, ruang bermain, ruang makan, serta ruang administrasi.

Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA), France Abedengo Tiran, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari Bunda PAUD NTT yang telah berkunjung dan melihat langsung keberadaan anak-anak TPA sekaligus melihat kondisi fisik bangunan.

Dijelaskan France, TPA HI Setda Provinsi NTT saat ini sedang dalam proses untuk terakreditasi.

“Semoga kunjungan ini dapat memacu kita semua, untuk bergerak lebih cepat mendukung anak-anak NTT semakin maju, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 nanti”, ungkap France Tiran, mewakili Kadis P3AP2KB Provinsi NTT.

Dalam kunjungannya Bunda Sofiana didampingi Sekretaris PKK, Tim (TP-PKK) dengan kelompok kerja (Pokja) Saleha Wongso, Ratna Luna, Maria Sumarni, Helena Hidelilo, Paula Dami, Merry Haryo, Elizabeth Desipung, Rosalin Camdra, Margaretha I. Rumondor dan Ingroni Sabuin. (*/Liam)

Berita Terkait

Rayakan 60 Tahun Sekolah, SMK Negeri I Ende Adakan Berbagai Event Hingga Konser Piche Kota
Bupati Badeoda Harap FREN Tetap Rajut Kerja Sama Ciptakan Generasi Tangguh dan Mandiri
Gubernur Melki Apresiasi Lima Sekolah di NTT Karena Berhasil Terapkan Konsep Sekolah Gratis
Program Quik Win Melki-Johni Buka Jalan Bagi Anak NTT ke Institusi Negara
Wakil Bupati Ende Sebut Pelatihan Beyond School Leadaer Jadi Ruang Belajar Bagi Para Kepala Sekolah
Siswa Gugus II di Detukeli Ende Ikuti Ujian Sumatif Akhir Semester Gunakan IT Chromebook
Gubernur Melki Ajak  Kampus di NTT Persiapkan Generasi Penerus Yang Kompeten
Hardiknas 2025, Bupati Ende Bacakan Amanat Mentri Dan Luncurkan Program Jam Belajar Masyarakat
Berita ini 2 kali dibaca