Harga BBM Terus Melonjak, Sopir Angkot Datangi Dishub TTU Minta Penetapan Tarif Baru

- Jurnalis

Senin, 22 November 2021 - 17:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mobil Angkutan Kota Diparkir di Halaman Dishub TTU Sebagai Aksi Protes Para Sopir Angkot Atas Tarif Angkutan yang Tidak Ikut Naik (Foto: Yuven Abi/Savanaparadise.com)

Mobil Angkutan Kota Diparkir di Halaman Dishub TTU Sebagai Aksi Protes Para Sopir Angkot Atas Tarif Angkutan yang Tidak Ikut Naik (Foto: Yuven Abi/Savanaparadise.com)

Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Puluhan pengemudi angkutan kota (Angkot) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Senin 22 November 2021 mendatangi Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) setempat.

Kedatangan puluhan sopir angkot ini ingin mempertanyakan kebijakan pemerintah terkait tarif angkutan yang tidak mengikuti tarif kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Vinsensius Nenis, salah sopir angkot kepada wartawan mengungkapkan tujuan kedatangan mereka ke Dinas Perhubungan ingin mempertanyakan kebijakan Pemerintah terkait kenaikan tarif angkutan karena harga BBM jenis Pertalite sudah mengalami kenaikan dua kali.

Vinsen mengaku, ketika BBM jenis Premium tidak lagi beredar, mereka cukup kesulitan karena terpaksa harus menggunakan Pertalite yang harganya lebih mahal.

Baca Juga :  Masyarakat keluhkan Harga Telur Ayam Dan Gula Pasir Naik

“Awalnya harga pertalite Rp.6.400 per liter. Karena pemakai semakin banyak akibat dari tidak adanya lagi premium maka harga Pertalitepun kemudian naik menjadi Rp.6850 per liter. Walau saat itu naik Rp.450, kami masih bisa mengoperasikan angkutan karena masih bisa dijangkau. Tapi sejak kemarin harga Pertalite sudah naik lagi menjadi Rp.7250 per liter dan kami sangat kesulitan karena kami mengoperasikan mobil angkutan hanya untuk isi bahan bakar sedangkan kami tidak dapatkan apa-apa” jelas Vinsen diaminkan oleh beberapa temannya.

Vinsen juga mengeluhkan, dengan tarif angkut seperti saat ini, tentu mereka akan mengalami kerugian.

“Selama ini besar tarif angkutan Rp. 2000 untuk anak sekolah, Rp.3000 untuk mahasiswa dan Rp.4000 untuk orang dewasa. Kami minta supaya dinaikan cukup seribu rupiah per penumpang setiap kategori penumpang” ujar Nenis.

Vinsen dan teman-temannya berharap, pihak pemerintah dapat memperhatikan kesulitan mereka dan segera berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait untuk segera menetapkan kenaikan tarif baru.

Baca Juga :  Fraksi Golkar Kembali Menyoroti Pilkada Belu

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten TTU, Yaris Makun, saat dikonfirmasi mengaku belum tahu soal kenaikan harga BBM jenis Pertalite tersebut.

Walau demikian dirinya berjanji akan segera mengecek kebenaran informasi kenaikan ini kepada pihak SPBU untuk agar dapat dikomunikasikan dengan Dishub Provinsi NTT mengenai kebijakan lebih lanjut.

“Sejauh ini memang kita belum memperoleh informasi resmi tentang kenaikan harga BBM jenis Pertalite ini. Namun kita akan segera konsultasikan ke pihak SPBU yang ada di Kabupaten TTU untuk memastikan kenaikan harga Pertalite khusus yang ada. Jika benar bahwa harga Pertalite khusus ini naik setara dengan Pertalite maka kita akan sampaikan ke Bupati agar segera disikapi sesuai dengan regulasi yang ada” tutur Yaris.

Penulis : Yuven Abi
Editor : Chen Rasi

Berita Terkait

Daniel Turot Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Ende Pada RUAC
Bupati Ende Instruksikan ke BKPSDM Agar ASN Yang Malas Masuk Kantor Segera Diberhentikan
Pemkab Ende Tahun 2026 Akan Terima Dana Transfer Pusat Hanya 981 M, Sebelumnya 1,2 T
Pemkab Ende Launching Logo dan Maskot ETMC 2025
Songsong HUT Golkar Ke-60, Partai Beringin di Ende Gelar Pasar Murah
Ketua Pemuda Klasis Dukung SE Wali Kota Kupang Soal Jam Pesta, Minta Sosialisasi hingga Tingkat RT/RW
Ketum Bhayangkari Pusat, Ny. Julianti Sigit Prabowo Kunker Ke Ende, Salurkan Bantuan Sosial dan Kesehatan
Christian Widodo Tegaskan Pembatasan Jam Pesta Bukan Larangan, tapi Keseimbangan Hak
Berita ini 3 kali dibaca