Walhi Desak Pemkab Sumba Timur Tetapkan Tanggap Darurat Hama Belalang

- Jurnalis

Minggu, 10 Juli 2016 - 21:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belalang Kumbara/Foto Rahmat Adinata
Belalang Kumbara/Foto Rahmat Adinata
.

Waingapu, Savanaparadise.com,- Walhi NTT mendesak Pemerintah Daerah Sumba Timur untuk menetapkan status tanggap darurat atas hama belalang. Dengan kondisi yang terjadi saat ini serangan hama belalang akan menghancurkan wilayah produksi rakyat di Sumba Timur.

” Hama Belalang Kumbara telah menyerang Kabupaten Sumba Timur dalam kurun waktu sejak pertengahan Juni 2016 lalu. dalam perjalanannya, wabah ini kian meluas daerah jangkauannya, yang semula hanya di satu kecamatan di Rindi, kini telah mencapai empat kecamatan yakni Kecamatan Rindi, Umalulu, Kahaungu Eti dan Kecamatan Pandawai,” Kata Direktur Eksekutif Walhi NTT, Wulang Tanaamahu Paranggi dalam rilis yang diterima SP, Minggu, 10/07.

Baca Juga :  Perhitungan KPU NTT, Frenly Unggul Sementara

Tingkat keterancaman terhadap wilayah produksi petani dan peternak sangat tinggi dan berpotensi akan lebih signifikan dampak negatifnya dibanding peristiwa masa lalu bila tidak segera ditanggulangi secara komprehensif.

WALHI memperkirakan perluasan daya jangkau hama ini akan terus meluas ke berbagai kecamatan lainnya termasuk ke wilayah Kota Waingapu.

Bahkan kata Umbu Wulang sudah ada Laporan bahwa Hama Belalang juga telah ada di Kecamatan Haharu dan Pahunga Lodu. Perluasan jangkauan hama ini juga diikuti makin bertambahnya kuantitas hama. Dalam pantauan WALHI NTT di Desa Mahubokul, Kecamatan Pandawai terlihat ribuan belalang di beberapa bidang padang penggembalaan warga.

Dijelaskannya Walhi NTT juga menemukan rerumputan yang menjadi sumber pakan terbang telah banyak diserang oleh hama belalang tersebut. Bahkan di Desa Kilimbatu, Pandawai Belalang juga sudah mulai berada di sekitar kebun warga.

Baca Juga :  Film Jokowi : Cerita Kecil Dari Solo

” Ledakan Hama Belalang ini bukan hal baru sebagai tantangan buat pemerintah daerah, di periode tahun 70-an, akhir 90-an dan awal 2000-an hama ini pernah menyerang dengan ganasnya pada sumber-sumber pangan warga. Seperti tanaman pangan Padi dan Jagung hingga tanaman komoditi Kelapa. Serangan tersebut telah menimbulkan kerawanan pangan hingga kelaparan bagi warga,” jelasnya.

Umbu Wulang Meminta pemerintah daerah untuk tidak mengatasnamakan kekurangan pembiayaan dan infrastruktur sehingga permasalahan ini belum terselesaikan.

Disisi lain, Umbu Wulang menganjurkan Pemerintah untuk mengkreasikan penanggulan Hama Belalang yang ramah lingkungan dan kesehatan manusia.

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 5 kali dibaca