Dekat Lempeng Indo Australia, Pulau Sumba Rawan Gempa

- Jurnalis

Sabtu, 13 Februari 2016 - 12:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

earthquake.usgs.gov
earthquake.usgs.gov

Waikabubak, Savanaparadise.com,- Lantaran letaknya yang berada dekat dengan jalur subduksi lempeng Indo Australia menyebabkan pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) rawan terjadi gempa bumi.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Kupang, Sumawan, Sabtu (13/2/2016) dini hari mengatakan, berdasarkan catatan kegempaan selama 2015, wilayah Selatan Pulau Sumba termasuk daerah rawan gempa.

“Terhitung sejak Januari 2016 hingga awal Februari ini, di Pulau Sumba telah terjadi gempa bumi sebanyak 14 kali. Hal ini karena tumbukan dua lempeng Australia dengan Euroasia yang kemudian memicu intensitas kegempaan yang tinggi di kawasan pulau Sumba,” jelasnya.

Baca Juga :  Sumba Tengah Diguncang Gempa 2,9 SR

Pada Jumat (12/2/2016) saja, lanjut Sumawan, telah terjadi dua kali gempa bumi yakni gempa pertama terjadi pukul 09.40 Wita, dengan kekuatan 4,6 Skala Richter (SR) berlokasi di 9.28 derajat LIntang Selatan dan 119.24 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 131 kilometer.

Pusat gempa bumi tersebut yakni sekitar 29 kilometer Timur Laut, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Sementara itu gempa kedua terjadi sekitar pukul 18.02 Wita dengan kekuatan yang cukup besar yakni 6,6 SR.

Baca Juga :  Gabriel Manek didorong Jadi Balon Bupati TTU

Lokasi gempa di 9,77 derajat Lintang Selatan dan 199,34 derajat Bujur Timur, tepatnya berada pada 14 kilometer, Barat Daya, Kabupaten Sumba Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

Hingga kini belum diketahui pasti kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi, karena putusnya jaringan telekomunikasi di wilayah NTT sejak Jumat siang hingga Sabtu dinihari.

“Memang di wilayah Selatan Pulau Sumba ini sangat aktif, bisa ditunjukan banyak sekali gempa di atas 5 SR, namun semua gempa itu termasuk yang 6,6 SR ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Sumawan.(Kompas.com)

Berita Terkait

Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Minta Melki Lakalena Jangan Bikin Susah Sesama Ana Oeba 
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :