PLT RSUD dijabat Sarjana Hukum, Mahasiswa Sebut Ibarat Sopir Bemo Bawa Pesawat

- Jurnalis

Jumat, 24 April 2015 - 21:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Managamen Rumah Sakit Umum W.Z. Johanes Kupang terus mendapat sorotan dari berbagai pihak. Dari buruknya pelayanan hingga direktur yang saat ini masih dipimpin oleh Pelaksana Tugas (PLT) karena dr Alfonsius Anapaku masih sakit.

Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) bersama BEM dan BLM Universita Nusa Cendana, Senat Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandiri, GMKi, HMI dan Ikatan Mahasiswa Timor Tengah Utara (Imattu) Kupang mendesak DPRD NTT untuk mendorong Gubernur NTT, Frans Leburaya untuk lebih serius mengurus RSUD W.Z. johanes.

Dalam pertemuan dengan DPRD NTT, Jumad, 24/04/15, KNPI bersama organisasi Kampus dalam sikapnya sangat menyayangkn Sikap Gubernur NTT yang terkesan antipati dengan kemelut yang terjadi di Rumah sakit tersebut. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD NTT, Anwar Pua geno, Wakil Ketua, Alex ofong dan sejumlah anggota komisi V.

Baca Juga :  Majukan NTT, Utamakan Sektor Pertanian, RDP Senator Ibrahim Medah dengan Masyarakat TTS

Ketua BLM Undana, Devidson Keba kalendi mengatakan persoalan pelayanan beserta managamen RSUD sudah sangat darurat. Menurutnya jabatan PLT yang diemban oleh Arizona Ondok selama dua tahun merupakan sebuah kekonyolan.

“ PLT sudah hampir dua tahun yang dijabat oleh orang dengan gelar Sarjana Hukum bukan dokter. Kami minta DPRD NTT mendesak Gubernur NTT segera mengganti Direktur yang berprofesi sebagai dokter. Kalau yang sekarang Sarjana Hukum ibarat Sopir Bemo bawa Pesawat,” ujarnya.

Baca Juga :  Medah dan Mesang Siap Perjuangkan Pembangunan Enam Polres di NTT

Senada dengan Devidson, Ketua KNPI NTT, Herry Boki mengatakan Rumah sakit harus di pimpin oleh dokter sesuai dengan undang-undang. Menurutnya Plt yang dijabat oleh orang non dokter merupakan sebuah kekeliruan Gubernur NTT.

Disisi lain Boki menilai Leburaya telah gagal mengelolah kesehatan di NTT karena terkesan abai untuk membereskan dsejumlah persoalan yang membelenggu RSUD Johanes.

Ketua BEM Undana, Umbu Nuku Hamba Ora pelayanan RSUD Johanes sangat buruk dan terkesan Gubernur NTT melakukan pembiaran karena tak kunjung mengganti Direktur Alpons Anapaku yang sakit.

Wakil Ketua DPRD NTT, Alex Ofong mengatakan Jabatan PLT yang begitu lama di jabat oleh Arizona Ondok merupakan pergumulan DPRD NTT. DPRD NTT menurutnya telah mendesak Gubernur untuk segera menganti PLt .(SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 1 kali dibaca