Wagub Ajak Peserta Cari Solusi Bagi Masyarakat

- Jurnalis

Rabu, 29 Agustus 2012 - 07:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L. Foenay, M.Si meminta agar seluruh stake holder yang ada di daerah ini untuk memikirkan dan mencari solusi yang cocok dan dinamis bagi kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di wilayah Timor Barat.

”Mari cari solusi yang cocok untuk masyarakat. Sehingga dari awal bisa mencegah pencemaran lingkungan,” tandas Wagub saat membuka dengan resmi kegiatan Lokakarya Monitoring Dampak dan Risiko Pertambangan Mangan di Pulau Timor, di Hotel Maya Kupang, Selasa (28/8).

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Australia dalam hal ini Charles Darwin University (CHU) dengan Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi NTT; yang menghadirkan nara sumber dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, CHU, BLDH NTT dan pihak Undana Kupang.

Baca Juga :  Herman Hery Beri Signal Untuk Falen Kebo Di 2024

Menurut Wagub, dengan melihat potret nara sumber dan para peserta Lokakarya, diharapkan dapat membangun suasana diskusi yang dialog dan saling belajar di antara sesama perserta. ”Saya harap di antara sesama peserta bisa saling belajar bagaimana mengetahui manajemen keberhasilan dan kegagalan dalam mengurus dan mengelola kegiatan pertambangan. Mari belajar dari Australia, Mexico dan China,” ucap Wagub, sembari menceritakan pengalamannya saat studi banding di China tahun 2011 lalu.

Baca Juga :  Anggota Polres TTU Inisiatif Perbaiki Jalan Berlubang Di Wilayah Kota Kefamenanu

Hasil dari kegiatan lokakarya ini sebut Wagub, harus bisa diaplikasikan di tengah masyarakat. ”Lokakarya ini harus bisa menghasilkan rekomendasi yang aplikatif jangan terlalu ilmiah. Rekomendasi yang aplikatif bisa ditindaklanjuti secara terpadu antar pemerintahan baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.

Sementara itu di tempat yang sama panitia pelaksana, Elisabeth Udut dalam laporan mengatakan, kegiatan lokakarya ini diharapkan dapat memberi pemahaman terhadap isu-isu sosial yang berkaitan dengan kegiatan penambangan mangan khususnya di wilayah Timor Barat.

Kegiatan berlangsung selama dua (2) hari dan diikuti 40 peserta yang berasal dari unsur yakni Bappeda, Dinas Kehutanan, BLHD, Dinas Pertambangan, LSM, Undana Kupang dan utusan yang berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu.

Berita Terkait

Fraksi PKB NTT Soroti Dugaan Korupsi di SMA Negeri 3 Kupang, Kepsek: Itu Tidak Benar
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Lakukan Konsolidasi Struktur Kepengurusan, Nasdem TTU Optimis Pertahankan Kejayaan
Sidang Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Puskesmas Inbate Digelar, Thomas Laka Cs Dihukum 1,6 tahun Penjara
Armet Dan GMNI Resmi Membawa Masalah PTT Di TTU Ke PTUN
Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Akomi Dieksekusi Kejari TTU, Dua Terpidana Resmi Jalani Hukuman Penjara
Berita ini 1 kali dibaca