Viktor Bungtilu Laiskodat, Titik Terang Disudut Harapan

Ruas Jalan Provinsi di Manggarai Barat. Warga Setempatnya menyebut Dana APBD Kualitas APPN. Ruas Jalan ini dikerjakan oleh PT Bumi Indah

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat tak sekadar bicara. Janji politik yang dilantangkan saat kampanye Pilgub 2018; bahwa semua jalan provinsi tuntas, mulai dirasakan warga. Khusus di Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, warga merasa merdeka dari jalur jalan neraka. Hasil komoditi petani bisa dipasarkan ke kota dalam hitungan jam. Tidak seperti yang dialami selama 20 menggenapi janji politiknya; memenuhi harapan dan kerinduan warga. Viktor seperti Titik Terang Disudut Harapan, Membangun Optimisme Disepanjang Ruas Jalan Provinsi di Seluruh pelosok NTT.

Bagaimana ungkapan perasaan warga Kecamatan Boleng atas sentuhan seorang Gubernur Viktor? Ikuti catatan Jurnalistik Elas Jawamara, yang bertandang ke Manggarai Barat, pekan lalu.
======================

Bacaan Lainnya

SUDAH 20 puluh tahun Sakeus Rambuka warga Desa Golo Ketak, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, meratapi nasib jalan di kampungnya. Selama kurun waktu itu ia harus berdamai dengan kondisi jalan yang rusak. Untuk memasarkan hasil bumi ke Labuan Bajo, ia harus melewati jalanan terjal yang landai.

Dibutuhkan waktu 4 Jam hingga ke kota. Selain lamanya perjalanan, ia harus merasakan pegalnya seluruh badan akibat guncangan mobil truk melewati jalanan yang rusak. Hal yang sama juga dirasakan Urbanus Ban, seorang petani sawa dan ladang. Memasarkan hasil bumi seperti melewati neraka untuk sampai ke Labuan Bajo.

Namun harapan itu datang ketika Politisi Partai Nasdem, Viktor Bungtilu Laiskodat, berkunjung sebagai calon Gubernur NTT 2018 silam. Ruas Jalan Provinsi dari Simpang Gorang-Simpang Wangkung, ruas jalan Londo-Simpang Noa-Hita, Ruas jalan Hita – Simpang Tiga Kedindi dan Ruas jalan Simpang Noa-Golo Welu, sudah dijajal oleh Viktor kala itu.

Saya sendiri ikut dalam rombongan itu sebagai tim media Viktory Jos. Saya masih ingat jelas waktu itu, mobil rombongan tim kampanye menggunakan mobil SUV. SUV atau Sport Utility Vehicle merupakan jenis yang memang ditujukan untuk bisa melewati berbagai medan, mulai dari jalan bergelombang hingga medan yang susah atau menantang. Jangan berharap mobil MVP atau multi-purpose vehicle bisa melewati jalan itu.

Tapi kini pemandangan itu tak akan anda jumpai lagi. Jalanan yang rusak itu sudah berganti menjadi aspal mulus. Hilir mudik kendaraan, baik yang SUV, MPV, pick up bahkan low MPV seperti taksi bandara melenggang bebas masuk ke ruas jalan provinsi. Itu semua karena realisasi janji kampanye Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi sebagai ikatan sucinya dengan rakyat.

Bupati Manggarai Barat, kini ketua DPD Nasdem Manggarai Barat, Edi Endi mengatakan, Viktor Bungtilu Laiskodat rela meninggalkan kenyamanannya di Jakarta pulang ke NTT untuk melakukan gerakan perubahan.

Menurut dia, Laiskodat mau berkorban untuk NTT makanya dia maju di pilgub. Padahal Laiskodat sudah punya nama di kancah Nasional. ”Dia bilang dia hidup akan sempurna kalau dia sudah berbuat untuk masyarakat NTT. Ini merupakan momentum untuk kita berubah. Jadi kalau mau berubah maka pilihlah pemimpin tidak berdasarkan suku tapi berdasarkan kapasitas,” katanya kepada masyarakat di Kecamatan Boleng.

Hal itu juga disampaikan Viktor kepada masyarakat yang hadir dalam kampanyenya di Desa Mbuit, Desa Terang dan sejumlah desa lainnya di kecamatan Boleng. ”Ketika saya mendapat otoritas dari rakyat, maka saya akan membawa NTT keluar dari stigma buruk sebagai provinsi termiskin dan terbodoh,” tegas VBL, lantang.

Ia menjelaskan, selain menuntaskan infrastruktur jalan provinsi dalam tempo 3 tahun, Viktor Laiskodat mengatakan sektor Pariwisata adalah program utama Victory Joss. Sebab sektor pariwisata merupakan lokomotif utama untuk menarik sektor pertanian, perikanan serta perikanan dan kelautan. Bagi Viktor, pariwisata merupakan sektor yang menjadi penyumbang devisa bagi NTT. Untuk menunjang itu maka pembangunan infrastruktur jalan merupakan sebuah keharusan.

”Saya sudah mencatat semua hal yang saya lihat disini. Jabatan gubernur bukan jabatan yang kami kejar. Saya membutuhkan otoritas untuk memajukan NTT dari stigma provinsi termiskin, terkorup dan tertinggal” Jelasnya.

Dia menjelaskan, sebelum memutuskan maju sebagai calon Gubernur NTT, dia melakukan permenungan yang sangat panjang. Namun karena keinginannya untuk berkorban bagi masyarakat NTT maka Ia memutuskan untuk maju.

Kini janji sucinya sudah ditunaikan. Dalam tempo kepemimpinannya saat ini ruas-ruas jalan provinsi sudah dan sementara dibangun. Meski APBD Provinsi NTT tidak mencukupi, ia menempuh jalan revolusioner dengan melakukan pinjaman kepada pihak ketiga.

Sakeus Rambuka, Urbanus Ban dan masyarakat Kecamatan Boleng sudah melupakan pahitnya masa lalu akibat infrastruktur jalan yang rusak berat. Kini senyum mereka mulai merekah. Hasil panen yang melimpah akan cepat dipasarkan ke Labuan Bajo dengan jarak tempuh yang cepat karena jalan yang mulus. Hidup mereka mulai berubah seiring tuntasnya ruas jalan provinsi yang telah diretas oleh Viktor Bungtilu Laiskodat.

Sakeus Rambuka menuturkan, puluhan tahun sebelumnya Ia dan masyarakat dari Boleng kalau ke Labuan Bajo membutuhkan waktu 4 jam. Kini, kata dia, jarak tempuh itu hanya berkisar puluhan menit jika ia hendak mengantar hasil pertanian atau sekedar pesiar ke Labuan Bajo. Keadaan itu katanya terjadi setelah Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi Gubernur NTT. Janji kampanye kata dia telah ditepati dan dinikmati oleh masyarakat Manggarai Barat.

“Sebelum-sebelumnya tidak ada yang begitu. Mungkin jalan ini sudah terisolasi sekitar 20 tahun. Pak Viktor jadi Gubernur baru kami nikmati jalan seperti ini. Langsung hotmiks. Sebelumnya jalan ini belum pernah dibuat bahkan tidak lapen juga. Begitu dibangun langsung hotmiks. Belum pernah lapen atau agregat apalah namanya. Langsung hotmiks,” katanya, senang.

Raut muka Sakeus terlihat sumringah sepanjang perbincangan. Sesekali Ia menyeruput kopi pahit kas Manggarai sambil meyakinkan saya betapa Viktor telah berbuat sesuatu hal yang monumental bagi masyarakat di sepanjang ruas jalan provinsi. Bahkan katanya ruas jalan itu tak hanya memudahkan masyarakat Boleng tapi juga kecamatan lain dan masyarakat dari Kabupaten Manggarai jika hendak ke Labuan Bajo.

“Terima kasih lah buat Pak Viktor. Terima kasih karena gubernur sebelum Pak Viktor belum pernah kami nikmati jalan seperti ini. Apalagi sekarang ini PLN juga sudah masuk bersamaan dengan jalan. Jadi kami terima kasih buat Pak Viktor. Terima kasih juga pak Bupati Edi Endi. Karena Pak Gusti juga dua periode tidak pernah sentuh ini,” jelasnya.

Mulusnya Ruas Jalan Provinsi di Kecamatan Boleng, Manggarai Barat/Foto Elas Jawamara

Sakeus sungguh merasakan betapa ia telah keluar dari isolasi wilayah selama berpuluh tahun lamanya. Ia terus menyebut nama Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai sosok pemimpin yang telah menolong mereka keluar dari isolasi karena jalan yang rusak berat. Bahkan katanya sebagai wujud terima kasihnya, Viktor mau Gubernur berapa periode pun ia akan tetap memilih dia.

“Kami doakan Pak Viktor lanjut periode kedua. Mau lanjut berapa periode pun kami siap. Dua periode sudah pasti. Kalau undang-undang memungkinkan mau lanjut berapa periode pun kami siap. Yang kami butuhkan para petani ini adalah jalan dan penerangan. Yang lain lain kami tidak butuhkan. Kami butuh pemerintah yang perhatikan jalan, artinya kami para petani ini hasil buminya mudah kami pasarkan ke kota.

Senada dengan itu Urbanus Ban, warga Kecamatan Boleng lainnya mengatakan hal yang sama. Sebagai petani ia merasakan betul infrastruktur jalan yang memadai telah memudahkan akses pasar dan menghemat waktu bila ia hendak ke kota. Ia mengaku selama ini jalan provinsi di wilayahnya tidak pernah diperhatikan oleh para pemimpin di provinsi. Namun harapan itu datang, kata Urbanus, ketika Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi Gubernur NTT.

“Untuk Pak Gubernur Terima kasih sudah lihat kami punya jalan. Sebagai petani kami merasakan betul dampak dari pembangunan jalan ini. Dulu jalan ini kami tidak bisa bayangkan. Ini bukan jalan sebenarnya. Ini petak sawah. Orang dulu bilang tanam saja padi di jalan itu karena lumpur hingga 40 cm. Sekarang sudah istimewa. Semua barang tanaman diuangkan sekarang ke Labuan Bajo. Dulu tidak. Sekarang sudah istimewa. Masyarakat petani sangat bahagia karena semua hasilnya jadi uang,” katanya.

Terima Kasih Pa Gubernur

Tak hanya masyarakat petani yang merasakan nikmatnya jalan provinsi yang mulus. Para pelaku Pariwisata di taman wisata Wae Bobok yang terletak Desa Tanjung Boleng Kecamatan Boleng, juga merasakan pendapatan yang signifikan sejak ruas jalan provinsi di wilayah itu diperbaiki. Salah satu pengelolah rumah makan kecil-kecilan di Wae Bobok, Bernadeta Hadiah mengatakan, sebelum jalan di perbaiki para pengunjung yang datang sangat sedikit, itu pun lebih banyak para pelaku perjalanan yang hendak ke desa sebelah. Tapi kini semua sudah berubah. Para pengunjung yang datang banyak wisatawan dari Labuan Bajo dan sekitarnya. Akses jalan yang mulus katanya merupakan pemicu wisatawan berdatangan.

Ia mengatakan, semakin banyak wisatawan yang datang akan berdampak pada penghasilannya sebagai pengelolah rumah makan. Adapun yang dijualnya adalah makanan ringan, minuman panas dan dingin. Ia mengaku para pelaku lainnya juga merasakan hal yang sama. Bahkan dulu katanya mereka jalan kaki dari kampung untuk berjualan ke Wae Bobok.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada bapak Gubernur yang telah membantu kami lewat pembangunan jalan provinsi. Setelah selama ini jalannya yang tidak bagus kami jalan kaki dari kampung kesini untuk jualan. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada bapak Gubernur, dengan jalan yang bagus kami punya aktivitas berjalan dengan baik’ kata Bernadeta.

Hasil penjualan Bernadeta terus meningkat. Hal itu katanya berdampak pada semakin membaiknya perekonomian rumah tangga. Selama ini sebelum diperbaiki, kata dia, jalan sangat rusak apalagi di Blok S. Kurun waktu itu pula hasil jualannya banyak yang tidak laku akibat akses jalan yang buruk.

“Tidak ada yang datang berkunjung. Setelah jalannya bagus baru mereka yang dari Labuan Bajo datang kesini. Terima kasih bapak Gubernur. Programnya bagus sekali untuk kami,” ujarnya.

Akses jalan provinsi di Kecamatan Boleng juga menjadi berkah bagi warga di kecamatan lainnya. Vitalis dari desa Loha, Kecamatan Pacar. Vitalis mengaku pembangun akses jalan yang mulus di Kecamatan Boleng menolong warga masyarakat kecamatan lain jika hendak ke Labuan Bajo. Jika dulu dibutuhkan waktu hingga 4 jam, kini mereka hanya butuh waktu satu jam jika hendak ke Labuan Bajo.

“Terima kasih kepada pemerintah yang telah membangun di Manggarai Barat. Terima kasih kepada bapak Gubernur, Viktor Bungtilu Laiskodat. Dulu kami dari Pacar, kami star jam 5 pagi ke Labuan Bajo. Sampai Labuan Bajo jam 4 sore. Sekarang sudah lumayan, kami hanya butuh waktu satu jam untuk sampai ke Labuan Bajo,” katanya.

Apa yang disampaikan oleh Sakeus, Urbanus, Bernadeta dan si anak milenial, Vitalis dari Desa Loha, adalah tujuan Viktor Bungtilu Laiskodat meninggalkan kemewahannya di jantung Ibukota. Ia membangun NTT dari mimpi buruk yang panjang. Akses jalan yang buruk akan meninggalkan isolasi masyarakat dari akses kehidupan yang lebih baik.

“Jabatan gubernur bukan tujuan saya tapi otoritas dari jabatan itu yang saya butuhkan untuk membangun NTT dari mimpi buruk,” demikian kata Viktor ketika berkampanye di seluruh pelosok-pelosok desa yang terisolasi di NTT.

”Saya sudah punya jabatan yang mentereng di Jakarta. Saya berkontemplasi sebelum memutuskan maju sebagai calon gubernur. Kembalinya saya ke NTT yaitu untuk mengabdi buat masyarakat NTT yang menderita. NTT sebenarnya tidak miskin hanya miskin kepemimpinan. Miskin dari cara bertindak untuk mengelolah potensi yang ada untuk mensejaterahkan masyarakat NTT,” ujarnya.

Viktor  sebagai orang yang terlahir dari keluarga yang miskin dan sukses menaklukan Ibu Kota, sadar bahwa kepulangannya ke NTT tidak sekedar untuk menjadi Gubernur biasa. Ia ingin menjadi Gubernur yang luar biasa dengan pembangunan yang memihak kepada rakyat kecil. Ia telah meretas isolasi disepanjang ruas provinsi di NTT. ia telah menumbuhkan optimisme bagi Urbanus, Sakeus Rambuka, Bernadeta Hadiah, dan Vitalis si anak Milenial serta seluruh masyarakat di Manggarai Barat yang menikmati mulusnya jalan provinsi. hal yang sama juga dirasakan oleh rakyat NTT mendapat pembangunan ruas jalan provinsi.(*)

 

Pos terkait