Savanaparadise, Kupang – Langkah politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada kontestasi pada Pemilukada Gubernur NTT telah diputuskan.
PKB memutuskan menyerahkan rekomendasi kepada Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (Paket SIAGA) maju jadi calon gubernur dan calon wakil gubernur NTT periode 2024-2029.
Selain memberikan rekomendasi kepada Paket SIAGA, PKB juga memastikan bahwa calon gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi bakal menjadi kader PKB.
“Per hari ini PKB telah keluarkan rekomendasi untuk Pilgub kepada Brigjen Kamlasi sebagai calon gubernur dan Andre Garu sebagai calon wakil gubernur NTT. Brigjen Kamlasi juga akan dapat KTA,” ujar Ketua DPW PKB NTT, Aloysius Malo Ladi di Kupang pada Jumad 2 Agustus 2024.
Keputusan ini kata Aloysius Ladi telah melalui pertimbangan dan didahului dengan komunikasi politik yang terjadi di tingkat DPW hingga tingkat DPP.
“Disepakati bahwa Brigjen Simon Petrus Kamlasi diusung PKB dan Andre Garu diusung Partai NasDem,” kata Aloysius Ladi.
Pasca penyerahan rekomendasi ini, PKB NTT dalam waktu dekat bakal menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) tingkat provinsi.
Muskerwil ini tidak untuk mengubah keputusan DPP tetapi fokus membahas tentang konsolidasi memenangkan Paket SIAGA untuk NTT yang lebih baik.
Ia mengakui, keputusan DPP menyerahkan rekomendasi kepada Paket SIAGA mendapat dukungan dari seluruh kader dan simpatisan PKB di seluruh NTT.
“Sampai hari ini, puji Tuhan tidak ada yang menolak. Satu kabupaten satu kota siap, satu kata, satu perbuatan, solid, taat dan siap memperjuangkan sampai pada kemenangan,” tegasnya.
Walaupun telah memenuhi 13 kursi gabungan dari PKB dan NasDem sebagai syarat pencalonan, sampai saat ini Paket SIAGA masih menunggu dukungan partai lainnya untuk membentuk koalisi sebelum melakukan deklarasi.
Selain memberikan dukungan kepada Paket SIAGA di Pilgub NTT, DPP PKB telah mengeluarkan rekomendasi kepada calon bupati dan wakil bupati di beberapa kabupaten.
Rekomendasi yang dikeluarkan PKB kepada para calon bupati atau wakil bupati, kata Aloysius Ladi, tidak mengikuti koalisi yang terbentuk pada Pilpres lalu.
“Jadi ini tidak ada kaitan efek dari pilpres. Karena kalau mau dibilang hampir semua koalisi di kabupaten ada PKB dengan Gerindra, ada dengan PDIP dan ada juga dengan Nasdem dan partai lainnya,” tandasnya.(Liam)