Kupang, Savanaparadise.com,- Pemerintah Provinsi NTT kembali merilis jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP). Hingga tanggal 20/03/2020 sudah 92 warga NTT yang masuk ODP.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominggus Mere data yang dihimpun oleh pihak jumlah ODP terus mengalami kenaikan.
Dominggus yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol NTT, Marius Ardu Jelamu dan Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Humas dan Protokol NTT, Valeri Guru mengatakan 92 ODP tersebut tersebar di 10 kabupaten dan Kota.
“Tanggal 18 Maret itu data ODP baru tersebar di empat Kabupaten yakni, Kabupaten Manggarai Barat 7 orang, Kabupaten Lembata 2 orang dan Kota Kupang 7 orang. Kemudian tanggal 19 Maret, di Kota Kupang tercatat 4 orang, Kabupaten Sikka 12 orang dan Kabupaten Kupang 1 Orang. Lalu tanggal 20 Maret pukul 21.00 Wita tadi malam, Kota Kupang 16 orang, Kabupaten Sikka 14 orang, Sumba Barat Daya 7 orang, Flores Timur 4 orang, Timor Tengah Selatan 3 orang, Sumba Timur 2 orang, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Malaka, Belu dan Alor masing-masing 1 orang,” jelasnya, kepada wartawan di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Sabtu, 21/03/2020.
Dijelaskannya data tersebut bersifat fluktuatif. Sebab data yang disampaikan merupakan notifikasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten hingga Jumat 20 Maret pukul 21.00 Wita.
Dikatakan, hasil pertemuan para Sekda se-NTT ttelah disepakati agar Pemerintah daerah menyiapkan anggaran untuk penanganan Coronavirus ini. Selain itu, setiap daerah perlu membentuk gugus tugas penanganan Coronavirus ini.
“Mengenai alat proteksi diri (APD), waktu pertemuan para Sekda telah disepakati, Pemeritah Daerah juga mengeluarkan anggaran untuk APD ini. Karena ini sudah masuk kategori bencana sehingga bisa diambil dari dana tanggap darurat,” ungkap Dominggus Mere lagi.
Sementara itu Kepala Biro Humas dan Protokol NTT, Marius Ardu Jelamu meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng dengan Coronavirus ini dan berkelakar di media sosial.
“Buat para pejabat, anggota DPR dan masyarakat umum yang bepergian ke daerah Covid 19 hendaknya segera mengisolasikan diri. Kita harus menjadi contoh dan jangan anggap enteng. Kalau baru datang dari daerah terinfeksi Covid 19 segera isolasi diri, jangan jadi pembawa bencana bagi orang lain,” kata Marius. (SwrT)