Tuba Helan : Gubernur Harus Lantik Ulang Bupati dan Wakil Bupati SBD

- Jurnalis

Jumat, 3 Juni 2016 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

John Tuba Helan/Foto NTTsatu
John Tuba Helan/Foto NTTsatu

Kupang, Savanaparadise.com,- Pakar Hukum Tata Negara Universitas Nusa Cendana (Undana), Jhon Tuba Helan mengatakan Putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 56 P/HUM 2014 tanggal 2 Pebruari 2015 bisa di laksanakan. Menurutnya putusan tersebut bisa di eksekusi oleh Gubernur NTT dengan melantik ulang Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD).

Dijelaskannya setelah keluarnya Putusan tersebut maka kedudukan Bupati Markus Dairo Talu dan wakil Bupati Dara Tanggu Kaha adalah tidak Sah.

Baca Juga :  Periksa Sekda dan Angota DPRD TTU, Pengamat : Seharusnya Polisi Belum Boleh Periksa

” Konsekuensi hukum putusan MA yaitu yang menduduki jabatan Bupati dan Wakil Bupati SBD sekarang tidak sah dan harus dilantik ulang oleh Gubernur,” kata Tuba Helan kepada Savanaparadise.com, Kamis, 02/06 di Kupang.

MA mengabulkan gugatan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Sumba Barat Daya yakni Kornelius Kodi Mete-Daud Lende Umbu Moto (KONco OLE ATE) selaku Pemohon dalam perkara uji materi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2014. gugatan uji materi Permendagri Nomor 11 Tahun 2014 tentang tata cara palantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut dimenangkan oleh Paket Konco Ole Ate.

Baca Juga :  Gubernur VBL Sebut Desa Waturaka Di Ende Dinobatkan Sebagai Desa Contoh Ekowisata

Dengan adanya putusan MA nomor 56 p/hum 2014 tanggal 2 pebruari 2015 maka dengan sendirinya status Bupati-Wakil Bupati Markus Dairo Talu-Dara Tanggu Kaha (MDT-DT) gugur.

” Putusan MA itu Berlaku sejak diucapkan dan yang eksekusi Gubernur NT,” jelasnya.
Untuk diketahui pasangan MDT-DT dilantik di Jakarta pada tanggal 8 September 2014 oleh Mendagri Gamawan Fauzih.(SP)

Berita Terkait

Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Minta Melki Lakalena Jangan Bikin Susah Sesama Ana Oeba 
Berita ini 4 kali dibaca