SPK: Program Pertanian Berbasis Teknologi Akan Melahirkan Industri-industri Baru yang Dapat Menyerapkan Tenaga Kerja 

- Jurnalis

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 23:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maumere,Savanaparadise.com-Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi (SPK) menawarkan program pertanian berbasis teknologi. Menurut SPK, program pertanian berbasis teknologi adalah untuk meningkatkan hasil pertanian.

Sebagai calon Gubernur NTT, SPK telah memiliki cara yang ampuh untuk menuntaskan kemiskinan di NTT. Salah satunya melalui Program pertanian berbasis teknologi yang  diyakini mampu menuntaskan masalah kemiskinan di NTT.

“Saya sudah memiliki program dan akan saya jalankan nanti. Jadi, untuk mengatasi masalah kemiskinan yang sudah mendarah daging di NTT salah satunya itu pertanian berbasis teknologi,” jelas SPK saat kampaye terbatas di Desa Egon Gahar, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Sabtu (12/10/2024).

Melalui program pertanian berbasis teknologi, SPK menegaskan akan menghidupkan kembali area pertanian yang sudah lama “tidur”.

Baca Juga :  Pengobanan Simon Petrus Kamlasi Tuai Dukungan Warga Flores Timur 

SPK menegaskan, untuk memperbaiki dan merubah kemiskinan di NTT, hanya dengan beberapa cara yang ampuh. Salah satunya yakni melalui program pertanian berbasis teknologi.

SPK menjelaskan program pertanian berbasis teknologi ini, akan mampu menghadirkan industri-industi baru yang dapat menyerap tenaga kerja hingga ribuan orang terumata untuk kaum milenial.

SPK mencontohkan di Kabupaten Lembata, Pulau Adonara hingga Kabupaten Sikka. Di daerah tersebut, kata dia, memiliki hasil alam yang sangat luar biasa salah satunya kelapa.

Dari kelapa, kata dia, dapat melahirkan industri di wilayah tersebut yang dapat memproduksi minyak. Dimana, kopra dapat diolah menjadi minyak di daerah atau wilayah penghasil kelapa tersebut.

“Kita bisa membuat mesin yang bisa memproduksi minyak dari kopra. Nah, dari dari situ industri minyak akan di dirikan diwilayah penghasil kelapa. Karena sudah ada industrinya akan menyerap ratusan hingga ribuan tenaga kerja,” jelas dia.

Terkait dengan lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara baik, kata Simon Petrus Kamlasi, akan dihidupkan kembali dengan program air yang sudah dicanangkan selama ini.

Baca Juga :  Konsistensi SPK Dengan Gaya Kepemimpinan Fleksibel Bangun NTT mulai dari Desa

Dengan air, lanjut Simon Petrus Kamlasi, pertanian di NTT akan memiliki daya saing yang sangat luar biasa. Pasalnya, sesuai dengan rencananya petani akan melakukan panen sebanyak dua (2) kali dalam setahun dengan hasil yang berlimpah.

“Jika luas lahan 60 Ha, maka hasil panennya mencapai ribuan ton. Dari jagung yang tidak menjadi uang hanyalah akarnya sedangkan daun dan batang akan diolah menjadi pakan ternak,” jelas Simon Petrus Kamlasi.

Untuk itu, program pengembangan pertanian berbasis teknologi yang akan dilakukan dipastikan akan memutus mata rantai kemiskinan di NTT.

“Jujur saya sakit hati juga kalau dibilang NTT miskin padahal kita NTT kaya akan hasilnya. Bahan mentahnya ada tinggal kita olah saja. Sehingga, saya pastikan jika itu terjadi maka industri penghasil pakan ternak di NTT akan dibangun tanpa harus menunggu pakan ternak dati Surabaya,” tutup Simon Petrus Kamlasi.***

Berita Terkait

Songsong HUT Golkar Ke-60, Partai Beringin di Ende Gelar Pasar Murah
Ketua Pemuda Klasis Dukung SE Wali Kota Kupang Soal Jam Pesta, Minta Sosialisasi hingga Tingkat RT/RW
Christian Widodo Tegaskan Pembatasan Jam Pesta Bukan Larangan, tapi Keseimbangan Hak
Anggota Dewan di Ende Desak Pemerintah Perhatikan Pelayanan di Dukcapil dan Sektor Kesehatan
Fraksi PDIP DPRD Ende Pertanyakan Ranperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024
Kolaborasi Antara Sang Mantan dan Bupati Aktif, Rencanakan Bangun Ende Bersama-sama
Wawali Bergabung dengan Wali Kota Kupang di Retret Magelang Hari Ketujuh
Gavriel Novanto dan Kodim Kupang Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir Rob Tablolong 
Berita ini 0 kali dibaca