Ende, Savanaparadise.com,- Para Tokoh lintas Agama di Ende mendukung seluruh rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Lahir (Harlah) Pancasila 1 Juni 2025.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Ende, Haji Abdul Syukur, dalam jumpa pers di Rumah Jabatan Bupati, Kamis, (22/5/25), malam.
Hadir dalam jumpa pers itu, Ketua MUI Ende, Ketua PHDI Ende, I Wayan Arnama, Pendeta GMIT Syalom, Pdt. G Soan, Ketua Pengadilan Negeri Ende, Pasi OPS Pam Dandim 1602/Ende, Kasi Intel Kejari Ende, KA Pos BIN Ende, Waka Polres Ende, Pimpinan DPRD Ende, Sekda Ende, Kepala Kesbangpol Ende.
Lebih lanjut, Ketua MUI Ende menjelaskan, berdasarkan hasil pertemuan lintas Tokoh Agama bersama Bupati telah diterangkan bahwa berkaitan dengan polemik yang muncul di tengah masyarakat soal agenda kegiatan menyongsong Harlah Pancasila telah di klarifikasi oleh Bupati.
Menurut Ketua MUI, polemik itu muncul karena terjadi disinformasi atau kurang lengkapnya informasi yang merebak luas di tengah masyarakat terhadap beberapa agenda kegiatan menyambut Harlah Pancasila sehingga menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
“Dan tadi Bupati sudah sampaikan permohonan maaf terkait polemik itu. Dan yang paling utama adalah saya dan juga tokoh-tokoh agama lain, dari Protestan dan Hindu, kami mendukung seikhlas dan setulus hati terhadap seluruh rangkaian kegiatan hari lahir Pancasila tahun 2025 ini”, ujar Ketua MUI.
Ketua MUI berharap kiranya polemik yang terjadi perlu diambil langkah-langkah proteksi untuk diperbaiki sehingga semua umat hidup dalam nuansa damai dan sejuk, tidak adanya gejolak yang muncul di kemudian hari.
Menyoroti soal kegiatan Festival Ine Maria Guadalupe, Ketua MUI menjelaskan, menurut ajaran umat Islam, ada sebuah istilah ‘Lakum Diinukum Wa Liyadiin yang artinya ‘untukMu AgamaMu, dan untukKu AgamaKu’.
“Sehingga ada semacam pesan bahwa kita ini walaupun masing-masing tapi kita tetap satu”, terang Ketua MUI.
Sementara, Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda menjelaskan, seluruh rangkaian kegiatan dalam menyongsong Harlah Pancasila 1 Juni yang di gagas dari tanggal 21 hingga 29 Mei 2025 dilakukan untuk menghidupkan kota Ende biar lebih hidup.
Adapun menurut Bupati, selain kegiatan Pekan Ende Street Festival (PESTA), di tanggal 30 akan di isi dengan seminar kebangsaan dengan tema ” Pancasila Dalam Perubahan dan Dinamika Politik Dunia Dalam Era Digital”.
Bupati pun menegaskan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa di tanggal 31 Mei akan dilaksanakan agenda kegiatan doa kebangsaan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh masing-masing Agama sesuai keyakinannya, Agama Katolik dengan Festival Ine Maria Guadalupe, Agama Islam dengan Dzikir dan Tahlilan, demikian pun dengan Agama Protestan dengan Kebaktian di Gereja Syalom, begitu pun Hindu dan Budha akan melaksanakan Ibadat di rumah Ibadat masing-masing
“Intinya agenda ini adalah agenda dari doa kebangsaan. Jadi semua agama diberi ruang pada tanggal 31”, tukas Bupati.
Bupati Badeoda lalu memberikan klarifikasi atas merebaknya informasi bahwa pemerintah di erah kepemimpinannya mendesain kegiatan dalam menyongsong Harlah Pancasila dengan mengkultuskan salah satu Agama.
Ia mengatakan, berkaitan dengan doa kebangsaan tidak hanya diikuti oleh umat Katolik namun ruang sama diberikan kepada semua agama
“Perlu saya luruskan, Pemerintah tidak mengutamakan salah satu Agama. Pada saat jumpa pers kemarin saya sudah sampaikan bahwa tanggal 31 itu akan di isi dengan doa kebangsaan. Katolik menggunakan Festival Ine Maria Guadalupe, sebagai simbol Agama Katolik, perarakan dari Gereja Mautapaga Ke Gereja Katedral, sedangkan Agama Islam dengan Dzikir dan Tahlilan”, ungkapnya
“Intinya bahwa pada saat tanggal 31 ini, di beri ruang kepada semua agama untuk memberikan yang terbaik buat bangsa ini dengan doa kebangsaan di tempat ibadat masing-masing Agama.”, tambah Bupati.
Bupati juga meluruskan soal undangan launching, di mana hanya mencantumkan agenda kegiatan salah satu Agama dan juga flyer yang menonjolkan simbol agama tertentu . Menurutnya, itu sebuah kekeliruan dan perlu diperbaiki.
“Baliho itu sudah diperbaiki untuk Lima hari ke depan. Jadi malam ini pasang baliho yang baru”, terang Bupati. (CR/SP)