Kupang, Savanaparadise.com,- Seorang remaja putri, DP asal Kelurahan Lambanapu, Waingapu, Sumba Timur, nyaris dperkosa oleh dua anggota polres Sumba Timur. Kejadian bermula ketika DP pada hari Sabtu, 28 Maret 2015 ketika melaporkan temannya yang menyembunyikan kuci motornya usai mengisi BBM di SPBU Matawai.
“ Ponaan saya pergi melapor ke Pos polisi di Matawai karena tiga orang temannya menyembunyikan kunci motor. Oleh polisi, Ponaan saya di bawah ke Mapolres Sumba Timur untuk dimintai keterangan,” kata Yoppy lati, kepada wartawan di ruang Pers Desk Polkam di Kompleks DPRD NTT, Rabu, 01 April 2015.
Dalam perjalanan menuju Polres bersama dua anggota polisi, inisial HS dan ES, DP tanpa sengaja berpapasan dengan ketiga temannya yang menyembunyikan kunci motor milik DP. Awalnya kata Yoppy, Polisi bersikeras ketiga teman DP untuk dibawah ke Polres untuk dimintai keterangan.
Niat dua polisi tersebut diurungkan oleh DP karena merasa ketiga temannya Cuma iseng untuk menyembunyikan kuci motor. Niat DP juga diiyakan oleh polisi dan diurus secara kekeluargaan.
“ Setelah masalahnya beres DP minta pamit untuk pulang rumah bersama ketiga orang temannya karena kebetulan juga sama-sama tinggal satu kompleks di Lambanapu,” kata Yoppy.
Dikatakannya, polisi malah melarang DP pulang bersama ketiga temannya dengan alasan sudah larut malam. Malah DP dibawah ke Mapolres dan dipaksa menengak minuman keras.
“ Awalnya DP tidak mau menengak miras yang disodorkan oleh dua anggota polisi namun karena dipaksa dan diintimidasi akhirnya DP ikut minum sebanyak empat kali hingga mabuk,” jelasnya.
Kemudian DP dipukul hingga pingsan lalu dibawa dengan mobil patroli ke arah luar kota, tepatnya di Patung Kuda, kilometer 8 Jurusan Sumba Barat.
“Di lokasi itu mereka membuka pakaian korban, DP yang sempat siuman, merasa pakaiannya di buka lalu berusaha berontak, dengan menendang salah satu anggota polisi itu. Merasa terancam, keduanya membuang DP ke jurang sekitar Patung Kuda,” kata Yoppy.
DP berusaha naik dari jurang itu, saat tiba diatas, sudah ada dua anggota Brimob di lokasi itu. DP memeluk anggota Brimob dan meminta pertolongan. Namun, kedua polisi itu beralasan DP sedang mabuk, sehingga kedua anggota Brimob tidak bisa berbuat banyak, dan meminta agar keduanya mengantar anak ini ke rumahnya.
Karena terus menaruh curiga, kedua anggota Brimob tersebut membuntuti mobil patroli yang menangangkut DP sampai di Polres Sumba Timur. Sesampai di Mako Polres, DP dibiarkan begitu saja. DP berhasil kabur dari Mako Polres berkat bantuan seseorang yang melintas di depan Mako Polres.
Menurut dia, kasus ini sudah dilaporkan ke Propam Polres Sumba Timur untuk ditindaklanjuti. Bahkan, DP telah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali pada Senin dan Selasa, 30-31 Maret 2015.
“Saya menuntut agar kedua oknum polisi itu di beri sanksi tegas,” katanya.
Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Agus Santoso kepada nttterkini.com, membantah adanya oknum polisi yang mencoba memperkosa DP yang telah di laporkan ke Propam Polres Sumba Timur.
“Itu tidak benar. Saya masih tunggu laporan lengkapnya,” kata Agus.(SP)