Presiden Jokowi Disambut Demo Mahasiswa Tolak Trafficking

- Jurnalis

Sabtu, 30 Juli 2016 - 14:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Puluhan mahasiswa di Kota menggelar aksi unjuk rasa depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Sabtu, 30/07
Puluhan mahasiswa di Kota menggelar aksi unjuk rasa depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Sabtu, 30/07

Kupang, Savanaparadise.com,- Puluhan mahasiswa di Kota menggelar aksi unjuk rasa depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Sabtu, 30/07. Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Peduli Keadilan dan Kemanusiaan (Forpekk), mendesak Presiden Jokowi untuk memberi perhatian terhadap kejahatan Human Trafficking di NTT.

Unjuk rasa ini bersamaan dengan kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ketika menghadiri acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23, Kota Kupang, NTT Sabtu (30/7/2016) pagi.

Baca Juga :  Masyarakat Mengeluh Soal Pemakaian Id Card Natal Nasional Bersama Jokowi

Lokasi unjuk rasa mahasiswa di Markas Polda NTT itu, hanya berjarak sekitar 400 meter dari alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT yang menjadi tempat acara yang dihadiri Jokowi.

Koodinator aksi, Leonardus Lian Liwun kepada wartawan mengatakan, aksi itu dilakukan untuk mendesak Presiden Jokowi, agar segera memoratorium pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, sampai dengan perbaikan regulasi yang lebih memadai.

Baca Juga :  Kelamaan Tunggu Jokowi, Warga Ngacir Cari Makan

“Kami minta Presiden Jokowi untuk segera menetapkan human trafficking (perdagangan manusia ) sebagai extra ordinari crime (kejahatan luar biasa),”tegas Leonardus.

Selain itu lanjut Leonardus, pihaknya menuntut pemerintah provinsi NTT segera membentuk relawan kemanusiaan dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat soal bahaya perdagangan manusia.

Pantauan wartawan, aksi dari Forpekk yang terdiri dari organisasi kepemudaan PMKRI, GMNI, GMKI dan IPPMAL itu, dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi, namun setelah selesai menyampaikan tuntutan mereka, mahasiswa akhirnya membubarkan diri.(SP)

Berita Terkait

Berjuang Tanpa Gedung Gereja, Umat Paulus Rasul Lamanepa Akhirnya Punya Kapela Berkat Simon Petrus Kamlasi
SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Berita ini 2 kali dibaca