Kupang, Savanaparadise.com,- Buntut penolakan pasien kecelakaan lalu lintas oleh beberapa rumah sakit di Kota Kupang mengundang komentar berbagai pihak. Komisi V DPRD NTT menyesalkan kejadian itu.
Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, H. Ir. Mohammad Ansor mengatakan pihaknya sudah berkali-kali meminta agar Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit dipisah dengan pasien umum dan pasien Covid-19.
“ Semua pasien wajib mendapat pelayanan yang sama. Tak hanya pasien Covid-19 saja pasien umum juga harus diterima, ” kata Sekretaris Fraksi Golkar DPRD NTT kepada wartawan, Jumad, 05/02/2021.
Ia mengatakan rumah sakit tidak bisa menolak pasien karena itu melanggar undang-undang. Pasca kejadian itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).
Koordinasi itu kata dia untuk memastikan agar kejadian serupa tidak akan terulang lagi dimasa yang akan datang.
Untuk diketahui sejumlah rumah sakit di Kota Kupang menolak pasien korban kecelakaan lalu lintas, Tripen Kosapilawan. Korban yang merupakan mahasiswa ini ditolak dengan alasan rumah sakit konsen dengan pasien Covid-19.
Akibatnya korban meninggal dalam perjalanan mencari rumah sakit untuk mendapat pertolongan.(SP)