PMKRI dan GMNI Sedih Penanganan Covid-19 di Ende Jauh Dari Harapan

- Jurnalis

Sabtu, 26 Juni 2021 - 09:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ende, Savanaparadise.com,- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Yohanes Don Bosco Cabang Ende dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ende sedih penanganan Covid-19 di Kabupaten Ende yang di nilai jauh dari harapan.

Pernyataan ini dilontarkan dua organisasi nasional dengan mengacu pada video yang sempat viral beredar didunia jagat maya yang menggambarkan bagaimana prosesi pemakaman pasien Covid-19 yang tidak sesuai Prosedur Tetap (Protap) Covid-19.

Kejadian tersebut, tepatnya terjadi di Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (24/6/21).

“Tentunya kita merasa terharu dan sedih ketika kita membaca dibeberapa media yang memberitakan soal jenasa Covid19 di Desa Kanganara, kecamatan Detukeli, yang dibungkus dengan menggunakan terpal untuk dimakamkan” Ucap Ketua PMKRI Cabang Ende,  Erik Rome kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Jumat (25/06/2021).

Baca Juga :  Aliansi Pedagang Ikan Ende Gusar Lihat Kondisi Pasar Mbongawani Yang Amburadul

Erik Rome mengatakan mestinya kejadian seperti ini tidak boleh terjadi, apalagi alokasi dananya cukup besar dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Ende.

Karena itu, kata Erik Rome dengan melihat kejadian yang memilukan hati ini, PMKRI secara organisatoris menduga ada ketidakberesan dengan pengelolahan dan penggunaan dana covid-19 di Kabupaten Ende.

“PMKRI menilai Pemda Ende buruk dalam mengelola anggaran Covid-19 senilai 70 Milyar”, tegas Erik Rome.

Menurutnya dengan anggaran sebesar ini, kejadian yang memilukan hati seperti yang dialami warga di Kecamatan Detukeli tidak mungkin terjadi karena semestinya jenasa Covid-19 itu pasti di urus secara baik sesuai standart yang berlaku.

Disamping menyoal penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Ende, PMKRI juga mendesak Bupati Ende untuk transparan dalam penggunaan dana Covid-19 sehingga publik tahu berapa dana yg sudah direfocusing dan pemanfaatan dana itu untuk apa.

Senada dengannya, Ketua GMNI Cabang Ende, Marianus Yanto Woda sesalkan proses pemakaman jenasa Covid-19 yang tidak sesuai Protap dan ini sangat menciderai nilai kemanusian .

Baca Juga :  Alumni GMNI Sumba Barat Sebut GMNI Merupakan Organisasi Mitra Kritis Pemerintah

“GMNI melihat kejadian ini sungguh memprihatikan. Maka, secara organisatoris GMNI mendesak Pemerintah untuk transparan terkait penggunaan dana Covid-19”, tegas Yanto Woda.

“GMNI menduga ada ketidakberesan dengan pengelolahan dan penggunaan dana Covid-19 di Kabupaten ende”, tambahnya.

Selain itu, tegas Yanto, GMNI juga mendesak Pemerintah untuk segera turun ke lokasi, baik di Puskesmas dan Desa terdekat yang ada di Kecamatan Detukeli untuk melihat dan mendengarkan secara langsung keluhan yang dilontarkan oleh tenaga medis yang ada di Kecamatan Detukeli dengan mengingat kasus Covid-19 di wilayah tersebut mulai meningkat.

Yanto juga menilai dengan adanya peristiwa ini memberikan pesan kepada publik bahwa lemahnya koordinasi secara terpadu, baik dari Pemda, Camat, sampai di tingkat Desa dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19.

“Kasus Covid19 yang terus meningkat, dan adanya keluhan kekurangan APD dan lain-lainnya dari Puskesmas dan Desa, kita menduga anggaran Covid-19 dalam pengelolaan patut dipertanyakan asas dan pemanfaatannya”, tukas Yanto.

Penulis: Chen Rasi

Berita Terkait

Pemkab Gandeng BPS Lakukan Survey Dampak Ekonomi Atas Event ETMC di Ende
Gegara ADD Hendak Dipotong 6 Juta, Kades di Ende Akan Mogok Kerja di Desa
Wakil Bupati Ende Pesan Ke Anggota Satpol PP; Saat Bertugas Jauhi Minuman Keras
Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Menjelang Hari Pahlawan DPC GMNI Ende, Serukan & Dorong Pemrov NTT  Angkat Riwu Ga sebagai Pahlawan Nasional 
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
GMNI Ende Komit Tetap Menjadi Mitra Kritis Pemerintah Bukan Penonton Diam
Buka Kegiatan PPAB GMNI Angkatan Ke-31, Bupati Badeoda: Kalau Diajak Diskusi Saya Siap Kapan Saja
Berita ini 1 kali dibaca