Pengguna Jasa ASDP Ferry Minta Pemda Sabu Raijua Perbaiki Dermaga Yang Jebol

- Jurnalis

Minggu, 1 Mei 2022 - 15:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi dermaga Sabu Seba di Sabu Raijua yang jebol (Foto: Dule Dubu/Savanaparadise.com)

Kondisi dermaga Sabu Seba di Sabu Raijua yang jebol (Foto: Dule Dubu/Savanaparadise.com)

Menia, Savanaparadise.com,- Pengguna Jasa PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry, inisial LG meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Sabu Raijua untuk memperbaiki dermaga Sabu Seba yang jebol.

LG mengatakan itu saat ditemui Savanaparadise.com di dermaga Sabu Seba, Sabtu malam (30/04/22).

Dikatakan, sudah sekian tahun dermaga Sabu Seba dibiarkan dalam keadaan jebol dan belum pernah diperbaiki.

Kondisi dermaga yang demikian memprihatikan membuat dirinya angkat bicara agar mendapat perhatian dari Pemerintah untuk memperbaikinya.

Padahal sebelumnya, kata dia, pada beberapa bulan yang lalu Pak Mentri Perhubungan sempat datang ke Sabu Raijua.

Baca Juga :  Polisi Tangani Dugaan KDRT Di Ende

Meskipun hanya monitoring lewat udara, harap dia, mudah-mudahan ada perhatian khusus dari Pak Mentri terhadap kondisi dermaga Sabu seba yang jebol dan bisa diperbaiki segera.

“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua untuk memperhatikan hal ini, jangan hanya lewat dermaga dan naik kapal atas nama tugas dan study banding ke luar daerah namun hal yang menjadi substansi bagi pelayanan publik tidak diperhatikan dengan baik”, harapnya

“Dan saya rasa Pemerintah Daerah yang paling bertanggungjawab dalam hal ini”, sambungnya.

LG juga mengungkapkan sebuah kejadian yang tidak mengenakan yang dilakukan oleh dinas teknis, dalam hal ini dinas Perhubungan yang dialami langsung olehnya.

Baca Juga :  Ziarah Pengharapan Maria Road To PANTURA Diawali Misa Pembukaan

Di mana, saat itu dirinya hendak berpergian ke Kupang karena ada urusan penting. Waktu itu, Ia membeli tiket tujuan Kupang dengan harga yang tertera dalam tiket sebesar Rp. 282.000 dan karcis sekali masuk biayanya Rp. 3.000.

Semestinya, total harga tiket ditambah biaya karcis masuk yang harus dibayarnya sebesar Rp. 285.000, namun yang terjadi ia harus membayar Rp. 3.00.000 tanpa pengembalian.

“Nah, ini yang kita tidak inginkan terjadi. Jangan sampai diduga ada praktek Pungutan Liar (Pungli) dan menjadi bias didaerah ini”, terang LG.

“Saya meminta Pemerintah dan DPRD Sabu Raijua untuk mengevaluasi kinerja dari dinas perhubungan Sabu Raijua”, pintanya.

Penulis: Dule Dubu

Editor: Chen Rasi

Berita Terkait

Gegara ADD Hendak Dipotong 6 Juta, Kades di Ende Akan Mogok Kerja di Desa
Wakil Bupati Ende Pesan Ke Anggota Satpol PP; Saat Bertugas Jauhi Minuman Keras
Menuju Konferda VI PDI-P , tujuh nama berpeluang menjadi ketua DPD PDI-Perjuangan NTT
Dedikasi untuk Tanah Flobamorata, SPK Wujudkan Gereja Portable di Adonara
Bank NTT Bantu Pembangunan Masjid Chairul Huda di Manggarai
Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Menjelang Hari Pahlawan DPC GMNI Ende, Serukan & Dorong Pemrov NTT  Angkat Riwu Ga sebagai Pahlawan Nasional 
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
Berita ini 1 kali dibaca