Pengamat Hukum Sebut Jimmy Belum Bisa di PAW, Tetapi,!

- Jurnalis

Kamis, 6 Desember 2018 - 19:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Hukum Tata Negara, John Tuba Helan

Kupang, Savanaparadise.com,-  Pengamat Hukum Tata Negara, John Tuba Helan mengatakan Pimpinan DPRD NTT belum bisa melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Jimmy Sianto. Menurutnya ketentuan undang-undang mengatakan sesuatu hal yang belum ada putusan yang berkuatan hukum tetap berarti belum bisa dieksekusi.

Ia mengatakan Pimpinan DPRD NTT menggunakan dalil pemecatan yang dilakukan Hanura Versi Oesman Sapta Odang. Hal itu kata dia berlawanan dengan ketentuan undang-undang bahwa sesuatu yang belum jelas status hukumnya belum bisa dieksekusi.

Baca Juga :  Novianto Lapor Umbu Dandar Dugaan Pencurian Mobil di Polda NTT

“ Pada prisinsipnya posisi mereka tidak boleh diapakan-apakan. Kalau dilihat dari aspek hukum semestinya sesuatu dalam gugatan kita harus menunggu inkracht dulu. Soal prosedur mereka seperti apa saya tidak tahu,” Kata Tuba Helan kepada wartawan, 06/12/18.

Pengajar Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang ini mengatakan hal itu harus dilihat dari aspek hukum ketimbang dari aspek politik.  Kalau sudah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap baru bisa dilakukan PAW.

“ harus ada dasar hukumnya untuk melakukan PAW. Kalau sudah putusan pengadilan tingkat pertama tapi ada banding tapi belum inkracht, tunggu kasasi kalau sudah ada putusan kasasi baru bisa dieksekusi. Kalau pun ada peninjauan kembali tetapi tidak menggangu eksekusi,” jelasnya.

Baca Juga :  Fraksi Golkar Apresiasi Gubernur NTT Karena Raih WTP

Ketika ditanya apakah proses PAW Jimmy Sianto yang dilakukan Pimpinan DPRD NTT menyalahi aturan?, Ia mengatakan itu merupakan proses politik jadi ditanyakan kepada pengurus partai. Dirinya hanya melihat dari aspek hukum.

“  kalau Fraksi itu kewenangan partai. Jadi ini persoalannya berantai.kalau Partai melakukan pemecatan anggota partainya.  Karena dipecat dari partai lalu pengisian anggota fraksi kan boleh. Ini persoalan terletak pada partai,” Katanya.(SP)

 

 

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 131 kali dibaca