Kupang, savanaparadise.com,- pasca Pesawat Merpati buatan China MA 60 dengan nomor registrasi PK-M20 mengalami crash landing di bandara eltari, kupang beberapa waktu yang lalu, managamen Merpati terus berupaya mengembalikan kepercayaan publik.
Salah satunya Managemen Merpati kupang mengajak insan Media untuk mengunjungi hanggar Merpati yang berada di surabaya selama tiga hari ke depan (17-19). Adapun wartawan yang di undang berjumlah 13 orang dan staf humas Provinsi berjumlah dua orang. Pihak merpati pun menanggung seluruh akomodasi dan tiket perjalan pergi pulang.
“sesuai dengan arahan Direksi bahwa tujuan ke hanggar untuk melihat perawatan pesawat merpati, bahwa kami selalu merawat pesawat sesuai dengan jadwal perawatan” kata General Manajer (GM) Merpati Airlines Kupang, Srianto Senoadi, ketika di hubungi savanaparadise, melalui pertelepon, Senin, 17/06, di kupang.
Dikatakannya, selain mengunjungi hanggar merpati, wartawan juga akan di ajak melihat secarah langsung dan detail mengenai pesawat MA 60 dan simulatornya.
Sesuai penelusuran, kecelakaan merpati MAA 60 bukan hanya sekali terjadi. Hal ini pun memantik komentar dari Anggota Komisi III DPR RI, Marthin Hutabarat menilai bahwa pembelian pesawat tipe MA-60 masih bermasalah dan diduga syarat korupsi.
Menurut Marthin, Komisi III DPR pernah mempertanyakan dugaan korupsi dalam pembelian pesawat tersebut kepada Jaksa Agung.
“Kejaksaan Agung pun sudah menyikapinya dengan melakukan penyelidikan dan memeriksa oknum-oknum yang diduga terlibat, termasuk seorang pengusaha swasta makelarnya yang memiliki hubungan sangat dekat dengan seorang menteri,” beber Martin.
Diceritakan, waktu itu Jaksa Agung menjanjikan akan mengumumkan hasil pengusutannya ke Komisi III. Tetapi sampai sekarang belum pernah diungkap hasil pengusutan kasus dugaan korupsi berupa penggelembungan harga tersebut ke Komisi III ataupun ke publik.
“Sehingga wajar kalau dalam menyikapi kasus kecelakaan pesawat buatan China ini,kami minta Jaksa Agung memberi penjelasan hasil pengusutan korupsinya.Sebab, bukan tidak mungkin ada kaitannya pembelian pesawat tersebut yang diduga sarat kongkalikong dengan harga yang sangat mahal dengan kecelakaan-kecelakaan yang seringterjadi dengan pesawat MA-60 ini,ujarnya.
Berhubung dengan mengajak 13 wartawan dari 13 media di Kupang, dan jawaban pihak manajemen Merpati, soal ditanggungnya segala akomodasi wartawan selama 3 hari maka sangat diragukan independesi media dalam mengungkap kasus-kasus yang mencelakakan penumpang oleh pihak Merpati di Kupang atau dimana saja.
Sementara pihak merpati kupang yang coba di konfirmasi melalui General Manajer (GM) Merpati Airlines Kupang, Srianto Senoadi, membantah hal tersebut .
“ oh tidak kok, justru kunjungan tersebut untuk memastikan bahwa teman-teman bisa melihat pesawat kita MA 60 di rawat dengan baik”, ujarnya. (Elas/Rey)