Libatkan 196 Perempuan NTT, Program Penghijauan Hasilkan 126.449 Bibit Bambu

- Jurnalis

Sabtu, 20 Februari 2021 - 18:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Pemerintah Provinsi NTT didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Yayasan Bambu Lestari (YBL), melaksanakan kegiatan penghijauan
pelestarian bambu pada November-Desember 2020 di dua Kabupaten.

Dengan melibatkan total 196 perempuan yang terdiri dari, kelompok wanita tani dan Ibu Penggerak PKK dari 5 Desa di Manggarai Barat dan 19 Desa di Kabupaten Ngada telah menghasilkan 126.449 bibit
bambu di bulan Februari 2021.

Bibit-bibit ini nantinya akan ditanam di sejumlah lahan kritis di Pulau Flores. Bambu merupakan tanaman ideal untuk memperbaiki kualitas lahan. Selain mampu tumbuh di lahan rusak dan permukaan yang curam, bambu juga mampu memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan
jumlah cadangan air tanah.

Baca Juga :  Veki Lerik Di Dapuk Jadi Ketua Relawan Prabowo-Hata di NTT

Selain untuk merehabilitasi lahan kritis dan meningkatkan fungsi lingkungan, program ini juga bertujuan untuk mendorong pemberdayaan perempuan penggerak PKK di provinsi NTT serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Timur, Julie Sutrisno Laiskodat.

“Harapan saya mewakili teman-teman, dengan adanya bibit bambu ini semoga bisa untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kami juga sangat senang karena bisa menambah ekonomi rumah tangga kami masing-masing,” ujar Emiliana Mao, Ketua Kelompok pembibitan Bambu di Desa Were IV, Kabupaten Ngada, melalui pers release yang diterima redaksi, Sabtu, (20/2).

Peran YBL dalam program ini adalah sebagai pelaksana kegiatan yang dimulai dengan sosialisasi, membangun relasi dan mengidentifikasi pelopor ibu-ibu PKK, menyediakan sarana pembibitan, melakukan pelatihan cara pembibitan bambu melalui Sekolah Lapang Bambu, serta memberikan pendampingan selama periode pembibitan yang juga didukung oleh Yayasan Kehati – PT. CIMB Niaga Tbk.

Baca Juga :  S.K Lerik Akan Dijadikan Nama Rumah Sakit Kota Kupang

“Pendampingan kepada para ibu-ibu menjadi kunci keberhasilan kegiatan, mengingat pembibitan bambu ini menjadi pengalaman pertama bagi mereka, dengan dilakukannya pendampingan oleh kami maka bisa meningkatkan percaya diri para ibu pembibit, selain juga memberikan
pemahaman lebih dalam tentang bambu,” ucap Wiwin Windrati, Manajer Program YBL.

Pembibitan ini merupakan salah satu langkah YBL dan Pemerintah Provinsi NTT dalam mewujudkan jaringan Desa Bambu. Selain meningkatkan kualitas lingkungan dan air, jaringan Desa Bambu juga akan membawa manfaat ekonomi melalui skema industri kehutanan bambu yang berkelanjutan (sustainable). (SP)

Berita Terkait

Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Minta Melki Lakalena Jangan Bikin Susah Sesama Ana Oeba 
Berita ini 0 kali dibaca