KPU NTT Usulkan Dana Pilkada Gubernur NTT Rp 490,9 Miliar

- Jurnalis

Selasa, 14 Juni 2016 - 16:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

dpr dan kpu

Kupang, Savanaparadise.com,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengusulkan dana pilkada gubernur dan wakil gubernur NTT 2018 sebesar Rp 490.98.633.608. Kebutuhan anggaran pilkada gubernur dan wakil gubernur NTT 2018 lebih besar dari pilkada gubernur dan wakil gubernur pada 2013 lalu yakni Rp 144.214.877.886.

Ketua KPU NTT Maryanti Adoe menyampaikan anggaran sebesar itu untuk proses pelaksanaan tahapan pilkada yang dimulai 2017. Sedangkan pra tahapan pilkada yang dilakukan 2016 dibutuhkan dana sebesar Rp 579.200.000.

Baca Juga :  Gubernur NTT Ajak Masyarakat Jadi Perintis dan Penyelamat Lingkungan

“Kami sudah rapat bersama dengan Biro Keuangan Setda NTT dan kebutuhan anggaran sudah kami sampaikan kepada Biro Keuangan,” kata Maryanti saat rapat bersama dengan para pimpinan DPRD NTT di Gedung Kantor DPRD NTT, Selasa (14/6).

Pilkada gubernur dan wakil gubernur NTT 2018 dilaksanakan serentak dengan 10 kabupaten di NTT. Namun, kebutuhan anggaran pilkada bupati-dan wakil bupati ditanggung oleh masing-masing kabupaten.

Sesuai prediksi KPU, bahwa kebutuhan dana pilgub 2018 cukup besar karena adanya penambahan satu kabupaten yakni Malaka, penambahan 13 kecamatan, 3.351 desa, dan 1.179 Tempat Pemungutan Suara (TPS). KPU juga memprediksi sebanyak 3,5 juta pemilih yang ikut memilih saat pilkada 2018.

Baca Juga :  Kristiana Muki Bantu Gereja di TTS

Selain itu, yang menyebabkan naiknya anggaran pilkada gubernur dan wakil gubernur karena terjadi peningkatan biaya honorarium panitia ad hoc, adanya peningkatan harga satuan barang, dan jumlah pasangan calon peserta pemilu yang bisa berjumlah tujuh paket.

Ketua DPRD NTT Anar Pua Geno menambahkan kebutuhan anggaran pilkada gubernur dan wakil gubernur 2018 yang diusulkan KPU akan dibahas di tingkat komisi bersama pemerintah.

“Setelah ini akan dibahas di tingkat komisi bersama pemerintah. Pembahasan ini penting dilakukan untuk menyikapi usulan KPU sebagai penyelenggara pemilu,” kata Anwar.(SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :