Kejari Ende Bebaskan 4 Tersangka Melalui Restorative Justice

- Jurnalis

Sabtu, 22 Maret 2025 - 20:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ende, Nanda Yoga Rohmana sedang memberikan keterang Pers Soal Restorative Justice (Foto: Chen Rasi/SP)

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ende, Nanda Yoga Rohmana sedang memberikan keterang Pers Soal Restorative Justice (Foto: Chen Rasi/SP)

Ende, Savanaparadise.com,- Kejaksaan Negeri (Kejari) Ende Bebaskan 4 tersangka dalam dua perkara yang berbeda melalui keadilan restorative justice, Jumat, (21/3/25).

Kempat tersangka tersebut adalah, AKW, NSH, AK, dan AJK. Mereka diduga melakukan perbuatan tindak pidana penganiayaan terhadap 2 korban berbeda.

Untuk Ketiga tersangka, AKW Cs diduga melakukan perbuatan tindak pidana terhadap korban FKD. Peristiwa itu terjadi di perumahan BTN pada 4 Februari 2025.

Sedangkan tersangka AJK, diduga melakukan perbuatan tindak pidana penganiayaan terhadap korban LN.

kejadiannya di Jalan Raya Trans Ende-Maumere, kampung Napu. Pelaku diduga menganiaya korban LN pada 20 Desember 2024.

Baca Juga :  Kisah Unik, Istin Peraih IPK Tertinggi di STIPAR Ende

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ende, Nanda Yoga Rohmana, SH.,MH kepada media menjelaskan motif dugaan kasus penganiayaan yang melibatkan tersangka AKW Cs adalah karena cemburu.

Tersangka AKW cemburu karena korban FKD mengajak Putri yang merupakan pacar dari AKW. Karena kejadian itu, AKW kemudian mengajak teman-temannya, NSH dan AK, kemudian korban FKD dipukuli.

Untuk kasus yang melibatkan tersangka AJK, Nanda menjelaskan, peristiwa ini terjadi karena kesalahpahaman.antara pelaku dan korban.

“Akibat dari perbuatan tersebut, Keempat tersangka dikenakan Pasal 351 Ayat 1 Junto Pasal 55 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman pidana 2 tahun 8 bulan”, Jelas Nanda.

Nanda menambahkan, namun karena ancaman hukuman di bawah 5 tahun, ditambah tersangka baru pertama kali melakukan tindakan pidana, maka penyelesaian perkara dilakukan berdasarkan keadilan restoratif.

Baca Juga :  Praperadilan Di Ende, Termohon Sebut Penyidikan Sudah Sesuai Prosedur, Pemohon; Materi Kami Ajukan Cukup Beralasan

Selain itu, telah ada kesepakatan perdamaian antara korban dan tersangka dan Korban tidak keberatan perkara ini tidak dilanjutkan ke proses persidangan.

“Ketiga tersangka AKW Cs telah mengganti biaya pengobatan korban yang timbul akibat dari perbuatan para tersangka dengan memberikan tall kasih berupa uang sebesar Rp 4.000.000 (Empat Juta Rupiah-Red)”, pungkas Nanda.

Diketahui, menurut UU Nomor 11 Tahun 2012 dijelaskan Restorative Justice atau keadilan Restoratif adalah pendekatan penyelesaian tindak pidana yang berfokus pada pemulihan, rekonsiliasi, dan restorasi hubungan yang rusak akibat tindakan kriminal, melibatkan korban, pelaku, dan masyarakat dalam proses penyelesaian.(CR/SP)

Berita Terkait

Gegara ADD Hendak Dipotong 6 Juta, Kades di Ende Akan Mogok Kerja di Desa
Wakil Bupati Ende Pesan Ke Anggota Satpol PP; Saat Bertugas Jauhi Minuman Keras
Menuju Konferda VI PDI-P , tujuh nama berpeluang menjadi ketua DPD PDI-Perjuangan NTT
Dedikasi untuk Tanah Flobamorata, SPK Wujudkan Gereja Portable di Adonara
Bank NTT Bantu Pembangunan Masjid Chairul Huda di Manggarai
Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Menjelang Hari Pahlawan DPC GMNI Ende, Serukan & Dorong Pemrov NTT  Angkat Riwu Ga sebagai Pahlawan Nasional 
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
Berita ini 3 kali dibaca