Kasus Covid-19 di NTT Meningkat Dratis, Jokowi: Yang Perlu Hati-hati NTT

- Jurnalis

Minggu, 8 Agustus 2021 - 18:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Savanaparadise.com,- Kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan dratis di sejumlah daerah luar Jawa-Bali terutama di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kenaikan yang cukup fantastik di NTT dalam sepekan terakhir mendapat sorotan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), saat rapat terbatas evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM Level 4 di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (7/8/21).

“Yang perlu hati-hati, NTT. NTT hati-hati,” tekan Jokowi yang dikutip dari CNBC Indonesia,  Minggu (8/8/2021).

Jokowi menyebutkan, dari data yang diterima selama sepekan ini, penambahan kasus aktif di NTT yang awalnya hanya di bawah seribu kasus naik menjadi hampir 4 ribu kasus baru per harinya.

Baca Juga :  Ketua Fraksi NasDem Viktor Laiskodat Copot Ahmad Sahroni dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI

Secara rinci, jumlah kasus aktif NTT selama sepekan ini adalah:
1 Agustus 886 kasus baru
2 Agustus 410 kasus baru
3 Agustus 608 kasus baru
4 Agustus 530 kasus baru
6 Agustus 3.598 kasus baru

“Angka-angka yang seperti ini harus direspons secara cepat,” ujarnya.

Kedua, merespons secara cepat hasil testing dan tracing agar orang yang telah terpapar virus tidak menularkan lebih luas lagi.Ia memerintahkan para jajaran untuk melakukan tiga hal penting untuk menekan penyebaran kasus ini. Pertama, mengerem mobilitas masyarakat setidaknya selama dua pekan.

Baca Juga :  Jokowi Apresiasi Birokrasi Go Digital di NTT

“Berkaitan dengan testing dan tracing segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus positif ini. Segera temukan, merespon secara cepat, karena ini berkaitan dengan kecepatan. Kalau nggak orang yang punya kasus positif udah kemana-mana, menyebar ke mana-mana. Segera temukan,” kata dia.

Ketiga, menyiapkan tempat isolasi terpusat di semua daerah untuk pasien yang terpapar Covid-19.

“Ini tugasnya Gubernur/Bupati/Wali Kota untuk menyiapkan isolasi terpusat di kota masing-masing. Bisa jumlahnya satu, 2, 10. Bisa memakai sekolah, saya lihat beberapa provinsi di Jawa memakai sekolah, memakai balai, gedung-gedung olahraga, diberi tempat tidur yang nyaman, bawa mereka kesana,” imbuhnya.

“Ini pengalaman di provinsi-provinsi yang ada di Jawa yang bisa turun, 3 hal ini dilakukan,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Pelapor YNS, Natalia Rusli Pernah Jadi DPO Polri Kasus Penggelapan KSP Indosurya
YNS Volly Cup 1 Sukses, Bank NTT Juara, Masyarakat Apresiasi Komitmen Yusinta Nenobahan
Bali Bangkit dari Banjir: Lintas Iman dan Lintas Daerah Satukan Hati Bersihkan Puing dan Memulihkan Harapan
DPP Partai Amanat Nasional ( PAN ) Resmi Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Fraksi PAN DPR RI
Ketua Fraksi NasDem Viktor Laiskodat Copot Ahmad Sahroni dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Dirgahayu Republik Indonesia, Ini 8 Langkah Nyata BRI Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
Mentri Nino Pereira Bertemu Gubernur NTT, Bahas Peluang Bisnis Dan Investasi Ke Timor Leste
Tutup Kejurda NTT, Gubernur Melki Katakan Drag Bike Picu Pertumbuhan Ekonomi Disektor UMKM
Berita ini 0 kali dibaca