Kader Gerakan Harus Mampu Merefleksi dan Mengevaluasi Eksistensi Perjuangan

- Jurnalis

Minggu, 3 Juni 2012 - 17:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, savanaparadise.com – Demi menjaga eksistensi organisasi, maka dipandang perlu melakukan pembenahan internal organisasi. Pembenahan yang dimaksud adalah bagaimana membangun moral kader yang baik dan benar  sehingga berimplikasi pada konflik internal yang mengganggu konsentrasi perjuangan ideologi. Selain dari pada itu, bagaimana menjaga dan meningkatkan capabilitas kader sehingga bisa bersaing antar kader dan bisa berguna untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Demikian disampaikan Ketua Presidium GMNI, Twedy Noviady dalam pembukaan Lokakarya Daerah dan Kaderisasi Tingkat Dasar GMNI yang berlangung di Sekolah Lapangan Nekamese Kabupaten Kupang, (31/5).
“Disamping itu juga, hendaknya kader-kader gerakan harus mampu merefleksi dan mengevaluasi eksistensi perjuangan secara bersama untuk melihat dan menganalisis kelemahan atau kekurangan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat sebagaimana ideologi Marhaenisme yang kita anut dan kita perjuangkan”, ujar Twedy
Kegiatan yang bertajuk ”Membangun Kesadaran Moral dan Menambah Wawasan Ideologi Bagi Kader Marhaenis Yang Progresif Revolusioner Serta Berwatak Kerakyatan” ini dihadiri oleh DPC GMNI Kupang dan GMNI Kefamenanu TTU. Sementara peserta KTD berjumlah 40 orang anggota GMNI Kupang.
Pada kesempatan yang sama, Jovinianus A. Nahak, Ketua DPC GMNI Kupang  dalam pidato politiknya menegaskan lahirnya  Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang usianya hampir setara dengan  usia kemerdekaan bangsa Indonesia namun masih begitu banyak persoalan yang menghiasi wajah bumi pertiwi. Hal ini sudah seharusnya menjadi sebuah catatan kritis dan bahan reflektif bagi komunitas nasionalis untuk terus mengkawal dan melihat persoalan-persoalan tersebut baik dalam skala nasional maupun lokal.
Kader GMNI harus terus membangun kesadaran dan kapasitas diri dengan doktrin ideologi yang diyakininya yakni ideologi marhaenisme dan membangun  komunitas gmni harus lahir dari kesadaran kolektif semua kader sehingga cita-cita perjuangan bisa tercapai. Tambahnya lagi.
Dalam sela-sela diskusi, Ketua Panitia, Aris Abi menyatakan kegiatan Lokda dan KTD ini mulai sejak 31 mei- 03 juni. Untuk hari pertama, kegiatannya Lokda untuk seluruh jajaran DPC GMNI se NTT, namun rekan-rekan DPC di daratan Flores berbenturan dengan kegiatan Konferensi Cabang sehingga tidak berkesmpatan hadir. Sedangkan untuk dartan Timor telah hadir rekan-rekan DPC GMNI Kefamenanu.
Baca Juga :  Gery Gany: "Doa dan Dukungan Seluruh Masyarakat NTT Jadi Kekuatan Kami di Ajang X Factor Indonesia"

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 3 kali dibaca