Kupang, Savanaparadise.com, Jalan pintas atau jalan tikus yang digunakan masyarakat di wilayah perbatasan antara Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan Negara Timor Leste di Distric Oecusse sangat merugikan daerah dan negara karena tidak ada pemasukan untuk daerah melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang sudah dibangun dengan harga mahal.
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes sampaikan ini kepada wartawan di Kupang sesaat setelah menerima penghargaan dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UK- PIP) di Kupang, Selasa (28/11).
Raymundus mengatakan, pemerintah bersama pihak terkait terus berupaya untuk menutup jalan- jalan tikus di daerah perbatasan antara TTU dan Distrik Oecusse. Walau demikian, masyarakat yang menggunakan jalan- jalan tikus dimaksud masih saja terjadi. Tentunya para pelintas batas yang menggunakan jalur pintas dimaksud sangat merugikan daerah, dan menguntungkan negara tetangga.
“Walau jalan pintas masih ada, tapi frekuensinya semakin berkurang karena pemerintah dan pihak penjaga keamanan di daerah perbatasan terus melaukan berbagai upaya untuk menyadarkan masyarakat setempat,” kata Raymundus.
Raymundus yang juga salah satu bakal calon gubernur ini menyampaikan, upaya penyadaran itu bertujuan agar masyarakat yang hendak bepergian ke Timor Leste, hendaknya melalui jalan resmi yang sudah disiapkan pemerintah. Selain aman, keberadaan mereka selama berada di negara tetangga pun terjamin karena terdata sebagai orang yang sedang berada di luar negeri.
Ia menambahkan, panjang daerah perbatasan di wiliayah TTU dengan Distric Oecusse, Timor Leste sepanjang 104,9 Km. Saat ini sudah dibangun PLBN Wini di wilayah Kabupaten TTU dan menunggu pengresmian oleh presiden. Sementara itu, pemerintah sudah mengusulkan tiga lokasi lagi antara lain Napan dan Hau Meni Ana.
“Kita berharap pemerintah pusat bisa membangun PLBN di Napan tahun depan. Pemerintah daerah hanya menyiapkan lokasinya,” ungkap Raymundus.(SP)