Kupang, Savanaparadise.com,- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Timur, Lusia Adinda Leburaya bersama rombongan berada di Negeri Kincir angin Belanda. Kehadiran istri Gubernur NTT ini guna mengadiri undangan pemerintah Belanda.
Menurut Ketua Kwarda Pramuka NTT ini, Kehadirannya di Leiden tidak menggunakan APBD NTT tapi arisan pribadi Ibu-ibu PKK.
” Saya bersama rombongan ibu-ibu PKK ke Belanda atas undangan Pemerintah Belanda khusus Leiden dalam rangka mempromosikan kain tenun NTT.Kedatangan kami Leiden atas undangan Pemerintah Belanda,” Jelasnya Adinda seperti di kutip dari Businessntt.com, belum lama ini d kupang.
Dijelaskannya biaya perjalanan ke Belanda dan rombongan atas biaya pribadi bukan dari APBD NTT.Kami ibu-ibu PKK Propinsi arisan sejak empat tahun lalu. Ketika uangnya dinilai bisa membiayai perjalanan kami, ya kami jalani,” jelasnya.
Adinda meminta Publik NTT untuk mengecek langsung ke Biro Keuangan Setda NTT dan di Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa atau BPMD mengenai biaya perjalanan selama ke Leiden.
,” Jika masyarakat tidak percaya dengan pernyataan saya tentang sumber uang kami ke Leiden,silahkan cek di Biro Keuangan.Jika kami ambil dari Pos PKK NTT, silahkan cek langsung di Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa atau BPMD,” paparnya.
Selama di Leiden, Adinda dan rombongan mempromosikan kain tenun NTT . menurutnya kunjungan tersebut merupakan balasan tim dari Leiden dua tahun lalu di Rote.
“ Saya perlu tegaskan bawa dana yang dipakai adalah dana dari hasil kami arisan sejak empat tahun.Jadi silahkan cek, bukan melempar isu seakan perjalanan kami dan rombongan keluar negeri atas biaya APBD I NTT.” Ujarnya.
Adinda Lebu Raya mengaku tidak terganggu dengan pemberitaan miring di media social yang mengkritisi seakan perjalanan ke Belanda dan atau ke Jepang disponsori atau dibiayai dengan dana APBD I NTT.
” Sekali saya tegaskan silahkan cek,investigasi barangkali di Biro Keuangan dan BPMD NTT.” ujarnya.
Kunjungan ke Belanda atau Jepang, sudah direncanakan jauh hari.Bukan serta langsung jalan.Kami kumpul uang.Ketika uangnya dianggap pas baru kami jalan.Lagi pula, siapapun boleh beperrgian ke luar negeri kalau punya uang.
“ Yang terpenting, jangan keluar negeri tetapi dibiayai APBD atau hasil korup.Janganla serta merta melempar isu negative tanpa dasar.Melempar berita hanya karena iri dan dengki,kampanye hitam tanda didukung bukti otentik.”ungkapnya.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya ketika dikonfirmasi Kamis 7 April 2016 siang membenarkan bahwa keberangkan Adinda Lebu Raya bukan dibiayai dari APBD NTT.
” Keberangkatan mereka sudah direncanakan sejak dua tahun lalu, ketika ada rombongan dari Leiden berkunjung NTT dalam rangka mengikuti acara budaya di Rote.Kalau saya dan rombongan ke Belanda ya memang dalam rangka dinas.Dan tentu saja tidak pakai rencana dalam jangka waktu lama. Karena memang dalam tugas dinas dan dibiayai dari APBD.Jadi tidak ada kaitan bahwa setelah kami kembali dari Belanda lalalu menyusul ibu-ibu PKK yang kebetulan ketuanya isteri saya. Saya imbau jangan ada pikiran negatif,iri dan dengki terkait rencana perjalanan ini.Siapapun silahkan pesiar keluar negeri, kalau punya biayai cukup,” jawab Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Frans Lebu Raya berpendapat,” Silahkan menyiarkan isu negative, tetapi harus dilengkapi bukti.Bukan sekadar menuding,hanya karena ada interest.Kurang baik ya.( www.businessntt.com)