Frans Leburaya Layak Jadi Calon Presiden Alternatif

- Jurnalis

Rabu, 19 Februari 2014 - 23:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frans Lebu Raya Layak Jadi Calon Presiden Alternatif

Frans Lebu Raya Layak Jadi Calon Presiden Alternatif

Kupang, Savanaparadise.com,- Menyikapai Pernyataan senior Golkar Siswono di Jakarta maupun, Focus Group Discusion atau FGD di Manado, yang memunculkan salah satu nama yaitu Gubernur NTT Frans Lebu Raya sebagai salah satu calon persiden alternatif dari indonesia timur, Lingkar Study Progresif atau LISPRO NTT menyatakan dukungan terhadap aspirasi tersebut.

Koordinator LISPRO NTT, Ryan Lodwick Dea Kepada Wartawan mengatakan, pihaknya memandang bahwa gubernur NTT Frans Lebu Raya merupakan salah satu pemimpin yang berideologi. Dimana Frans Lebu Raya dibentuk sebagai aktivis nasionalis dengan program-programnya yang pro terhadap rakyat, sehingga Frans Lebu Raya patut untuk diperhitungkan dipentas politik nasional.

“Kami memandang bahwa Gubernur NTT Frans Lebu Raya adalah salah satu pemimpin yang beridiologi dimana, beliau dibentuk sebagai aktivis nasionalis, diasah dalam panggung politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga turut memelopori berdirinya PDI NTT.”, ujar Rian ketika menggelar jumpa pers di kupang, rabu, 19/02/14.

Baca Juga :  Komisi III Pertanyakan Status Dua Anak Perusahaan PT Flobamor

Ia juga menambahkan, kepemimpinan politik gubernur NTT Frans Leburaya diakui karena, memperoleh tempat dihati rakyat serta memperoleh kepercayaan rakyat dan ini sebagai modal dasar ditingkat nasional.

“Dalam realitas politik, Gubernur NTT Frans Lebu Raya adalah sosok yang terpilih secara demokratis oleh rakyat secara langsung dan memegang jabatan sebagai gubernur untuk dua periode.” Katanya.
Hal ini juga sebagai sebuah introspeksi bagi rakyat NTT agar, menghilangkan rasa rendah diri selama ini dan menjadi sebuah kebanggaan bahwa NTT memiliki figur pemimpin yang harus diperhitungkan ditingkat nasional.

“Karakter politik nasionalis dan marhaenis ini ditunjukan olehnya dalam sebuah program pembagunan pro rakyat yaitu “Anggur Merah”. Dari total 3.245 kelurahan atau desa di NTT, 1480 kelurahan atau desa telah memperoleh dana yang dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi produktif dan mandiri kelompok-kelompok atau unit-unti usaha.” Ungkap Ryan.

Baca Juga :  Media Massa Melakukan Kekerasan Ganda Terhadap Perempuan

Dengan pandangan ini, Ia berharap agar Gubernur NTT Frans Lebu Raya mau menyikapi aspirasi yang saat ini berkembang ditengah masyarakat.

“dalam pandangan kami, Frans Lebu Raya, perlu menyikapi aspirasi yang berkembang saat ini. pengabdian yang telah ditunjukan dalam kepemimpinan politik bagi rakyat NTT.” Harapnya.

Fungsionaris DPP PDIP, Yohanes Vian Feo mengatakan Frans Leburaya merupakan salah satu capres alternatif selain jokowi dan beberapa calon lainya menunjukkan demokrasi kepada siapapun sebagai anak bangsa untuk bertarung menjadi salah satu calon presiden tanpa memandang etnis, suku dan ras.

“ ini menunjukkan kematangan politik dari seorang politisi golkar Siswono dalam mencari sosok presiden untuk indonesia. Frans Leburaya dalam memimpin NTT sebagaisuatu provinsi kepulauan yang merupakan indonesia mini telah berhasil dengan berbagai program kerakyatan melalui anggur merah dan program kerakyatan lainnya sehingga tidak heran nama Gubernur NTT menjadi salah satu Capres alternatif tahun 2014,” Ujar Vian yang merupakan salah satu caleg DPR-RI Dapil NTT 2. (KN/SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 0 kali dibaca