Fraksi Gerindra Tolak Palmerah Yang Bersumber Dari APBN

- Jurnalis

Sabtu, 28 November 2015 - 18:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Forum Pro Demokrasi Dan Keadilan NTT(FPDK) ketika berdemo di DPRD NTT. Foto Jawit Selly
Forum Pro Demokrasi Dan Keadilan NTT(FPDK) ketika berdemo di DPRD NTT. Foto Jawit Selly

Kupang, Savanaparadise.com,- Pembangunan jembatan Palmerah di kabupaten Flores Timur terus mendapat polemik dari kalangan DPRD NTT. Jembatan yang menghubungkan Paloh dan Tanah Merah ini sesuai rencana akan dibangun dengan anggaran senilai Rp 5,1 Trilyun

Pendanaan pembangunan jembatan Palmerah sedianya akan bersumber dari hibah Jepang dan APBN namun Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD NTT dengan tegas menolak pembangunan jembatan Palmerah .

Penolakan Fraksi Gerindra itu disampaikan dalam Pendapat Akhir Fraksi terhadap Rancangan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016 dalam sidang paripurna DPRD NTT di Kupang, Jumat, 27 November 2015 siang hingga malam.

Dalam Pendapat Akhir Fraksi Gerindra yang diketuai Herman Banoet itu, menyatakan, pembangunan Jembatan Palmerah atau yang berganti nama menjadi Jembatan Pancasila itu merupakan impian pemerintah daerah yang perlu dicermati dengan benar. Apakah pembangunan jembatan itu adalah sebuah kebutuhan yang mendesak saat ini dibandingkan dengan seluruh infrastruktur jalan dan jembata di NTT?

Baca Juga :  DPD Demokrat NTT Tanggapi Pernyataan Paul Papa Resi Pro KLB

Menurut Fraksi Gerindra, secara teknis pembangunan jembatan ini pasti dapat dikerjakan oleh perusahan yang mampu, akan tetapi secara ekonomis dan urgensi kebutuhan transportasi laut antara Adonara dan Larantuka saat ini masih dapat diatasi oleh angkutan milik masyarakat Flotim .

“Lalu mau dikemanakan para pemilik perahu motor dan kapal yang selama ini beroperasi di daerah itu. Sebab dengan sendirinya usaha mereka akan bangkrut gulung tikat,” urai Fraksi Gerindra,

Lebih lanjut dikatakan, usaha sektor perikanan yang ditunjang dengan pemilik perahu maupun pengrajin pembuat perahu rakyat dan kapal akan ikut bangkrut dan ditutup karena ketiadaan konsumen.

Selanjutnya kalau jembata itu terbangun oleh pemerintah maka tentunya biaya pemeliharaannya harus ditanggung oleh pemerintah derah, karena pemasukan dari jasa sewa penggunaan jembatan tentunya tidak sebanding dengan biaya pembangunan dan pemeliharaannya, mengingat juga bahwa jumlah penduduk Kabupaten Flotim hanya sekitar 160.000 jiwa dan setiap tahunnya banyak yang migrasi ke luar daerah tersebut.

Baca Juga :  Farry : Kalau Dana Turun Dari Langit Palmerah Bisa dibangun Cepat

Karena itu, Fraksi Gerindra meminta perhatian pemerintah untuk memperjuangkan anggaran sebesar Rp 5,1 triliun yang direncanakan itu untuk dialihkan pada kegiatan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan serta pelabuhan rakyat terutama di kepulauan Flores sebagai persiapan menyambut pembentukan Provinsi Flores.

Dengan demikian, Fraksi Gerindra menyatakan tidak sependapat dengan pemerntah untuk membangun jembatan Palmerah di Larantuka – Pulau Adonara Kabupaten Flotim, mengingat masih banyak rakyat yang butuh sekolah, :Puskesmas, Tenaga Guru, dokter dan perawat, air minum, jalan dan jembatan layak serta berbagai kebutuhan rakyat lainnya yang sangat mendesak saat ini. (Nttsatu)

Berita Terkait

Berjuang Tanpa Gedung Gereja, Umat Paulus Rasul Lamanepa Akhirnya Punya Kapela Berkat Simon Petrus Kamlasi
SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Berita ini 1 kali dibaca