DPRD NTT Minta Hentikan Rencana Pembangunan Bandara Adonara

- Jurnalis

Rabu, 17 Juni 2015 - 09:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengurungkan niat untuk membangun bandara di Adonara, Flores Timur.

Permintaan Anwar ini, menyusul adanya penolakan sejumlah komponen masyarakat pemilik tanah di lokasi bandara. Anwar mengakui, dirinya baru mengetahui rencana pemerintah membangun bandara Adonara setelah adanya surat masuk dari masyarakat pemilik tanah yang menolak rencana pemerintah dimaksud.

Baca Juga :  Aliansi Mahasiswa di Ende Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

“Sebelum terlambat, sebaiknya pemerintah terlebih dahulu menghentikan aktivitas yang sedang dilaksanakan terkait pembangunan bandara. Jangan sampai pemerintah terus memaksakan kehendak, pada akhirnya muncul permasalahan baru di kemudian hari,” kata Anwar, Selasa 16 Juni 2015.
Anwar juga menyampaikan bahwa secara pribadi Ia sangat tidak setuju dengan pembangunan Bandara Adonara.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Apakah bandara di Larantuka dan Lewoleba tidak cukup menampung arus penumpang masyarakat dari dan ke daerah itu sehingga perlu dibangun bandara di Adonara,” tanyanya.

Dikatakannya, bahwa pembangunan bandara itu memerlukan kjian ekonomi untuk membangun infrastruktur perhubungan. Jika secara ekonomis tidak terlalu menguntungkan, sebaiknya pembangunan bandara Adonara dihentikan. Apalagi pemerintah juga punya rencana untuk membangun jembatan Palmerah yang menghubungkan Pulau Flores di Larantuka dengan Pulau Adonara.

Baca Juga :  Oknum Kontraktor Di Flotim Aniaya Wartawan

Menurutnya walau anggaran untuk pembangunan fisik bandara berasal dari APBN, tapi sebaiknya dimanfaatkan untuk infrastruktur bidang perhubungan lainnya, terutama jalan. Pasalnya, masih banyak ruas jalan di NTT termasuk di Pulau Adonara dalam kondisi rusak. Apalagi, pembangunan jembatan Palmerah juga menelan dana yang sangat besar yakni sekitar Rp750 miliar. (Rm)

Berita Terkait

Bupati Badeoda Uraikan Data Aktivitas Ekonomi Selama Event ETMC di Ende Dari Hasil Kajian BPS, Totalnya 18,40 Miliar
​Polres Ende Gelar Operasi Lilin Turangga 2025, Pastikan Nataru Tahun Ini Aman Kondusif
Polemik Antara Bupati dan DPRD Ende Berujung Hak Angket, Dewan Soroti Soal Adanya Silpa Tahun 2024 Tanpa Perubahan APBD
4 Fraksi DPRD Ende Usulkan Hak Angket Meski Paripurna Interpelasi Sempat Ricuh
DPRD Ende Tunda Rapat Paripurna Interpelasi, Ini Alasan dan Jadwalnya
Gubernur NTT, Melki Laka Lena Luncurkan Gerai NTT Mart di Ende
Fraksi PDIP DPRD Ende Buka Suara Atas Perbub Nomor 10 Tahun 2025, Jadi Objek Interpelasi
DPRD Ende Rencana Gunakan Hak Interpelasi, Bupati Bilang Jadwal Paripurna Sudah Melampui Waktu
Berita ini 1 kali dibaca