Cipayung Kota Kupang Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM

- Jurnalis

Kamis, 15 September 2022 - 17:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kelompok Cipayung Kota Kupang saat menyerahkan tuntutan kepada komisi III DPRD Provinsi NTT (Foto: Dule Dubu/Savanaparadise.com)

Kelompok Cipayung Kota Kupang saat menyerahkan tuntutan kepada komisi III DPRD Provinsi NTT (Foto: Dule Dubu/Savanaparadise.com)

Kupang, Savanaparadise.com,- Organisasi Kepemudaan yang tergabung dalam organisasi Cipayung plus Kota Kupang kembali melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi NTT, menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM) bersubsidi.

Organisasi cipayung ini terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI) Cabang Kupang, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI) Cabang Kupang, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI) Cabang Kupang, perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII) Cabang Kupang, serta Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) Cabang Kupang.

Ke empat organisasi ini melakukan unjuk rasa lantaran pemerintah pada 3 September 2022 Pemerintah Pusat bersama menteri keuangan Republik Indonesia Sry Mulyani mengeluarkan kebijakan menaikan bahan bakar minyak bersubsidi.

Aksi hari ini 15/09/22 merupakan Aksi Jilid II setelah aksi Pertama pada tanggal 12/09/22 tidak berhasil bertemu dengan para anggota DPRD NTT lantaran DPRD sedang tidak berada di tempat atau dalam masa reses ke daerah pemilihan masing masing.

Aksi ini diterima Biro Humas DPRD Provinsi NTT dan diarahkan ke ruangan Komisi III DPRD Provinsi NTT untuk berdiskusi untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan kelompok Cipayung yang kemudian menjadi kegelisahan dan keresahan dari pada masyarakat NTT akibat kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM) bersubsidi.

Baca Juga :  Kapolda NTT Benarkan Penangkapan Aktivis Asal Papua

Ketua GMNI cabang Kupang Christin Banase yang di dampingi Sekjen GMNI Kuoang Alvino Latu dalam ruang dialog bersama komisi III DPRD NTT menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM mempunyai dampak di segala sektor kehidupan. Bahkan menurutnya ini sangat mencekik masyarakat lapisan paling bawah dan lebih parahnya akan berdampak pada akses pendidikan misalnya Mahasiswa kurang mampu , dan bahkan siswa calon mahasiswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi ini bisa jadi putus di tengah jalan akibat kenapa harga Bahan Bakar minyak (BBM) bersubsidi ini.

Lebih lanjut, Christin membeberkan bahwa ada kejadian serius yang patut diduga di tengah kenaikan harga BBM ini ada oknum aparat penegak hukum di Sabu Raijua berinisial APH yang diduga kuat terlibat menimbun atau bahkan menjadi mafia bahan bakar minyak di Sabu Raijua. Oleh karena itu dirinya bersama teman-teman Cipayung mendesak agar DPRD Provinsi NTT sesegerah mungkin untuk memanggil Kapolda untuk mengevaluasi kinerja Kapolres Sabu Raijua karena ini menjadi masalah serius di Sabu Raijua dan kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Lembata.

Hal serupa disampaikan oleh para Ketua Cipayung kota Kupang bahwa pada dasarnya berangkat dari realita yang sudah disampaikan kepada DPRD NTT bahwa Kami menolak kenaikan Harga BBM bersubsidi ini karena sangat mencekik masyarakat dan harapannya DPRD NTT dapat menyampaikan aspirasi masyarakat NTT ke DPR RI .

Baca Juga :  Kapolri Tinjau Lokasi Vaksinasi Masal Berkat Kolaborasi HMI dan SEMMI

Berdasarkan pantauan media ini, Cipayung kota Kupang juga mengharapkan apa yang menjadi poin tuntutan mereka dapat direkomendasikan dalam sidang paripurna DPRD NTT khususnya komisi IV yang membidangi energi dan mineral.

Adapun yang menjadi poin tuntutan dari massa aksi sebagai berikut :

* Mendesak pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pemerintah harus segera menganulir kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi walau dengan dalil memberikan bantuan langit tunai ( BLT )solusi ini tidak menjawab kondisi harga barang pokok yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat lapisan paling bawah

* mendorong pemerintah pusat dan daerah berkoordinan dengan pihak terkait untuk melakukan pengawasan terhadap peredaran BBM bersubsidi

Organisasi cipayung menyikapi Tagline Kemerdekaan RI yang ke 77 tahun dengan thema Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat menjadi
Justru berbanding terbalik dengan kenyataan Indonesia hari ini .

Sebelum rekomendasi diserahkan cipayung membaca dan memberikan ultimatum kepada lembaga DPRD Provinsi NTT untuk terus mengkawal dan dalam satu minggu ke depan Cipayung akan datang untuk mempertanyakan kembali komitmen dari pada anggota DPRD NTT terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi ini.
Ungkap cipayung saat jumpa pers usai dialog.

Penulis: Dule Dubu

Berita Terkait

Julie Laiskodat: Kasus Kalibata Harus Diusut Demi Keadilan Korban
Berjuang Tanpa Gedung Gereja, Umat Paulus Rasul Lamanepa Akhirnya Punya Kapela Berkat Simon Petrus Kamlasi
SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Berita ini 1 kali dibaca