Beri Makna Indonesia, Program Desa BRIlian BRI Angkat Potensi Ekonomi ‘Kampung Durian

- Jurnalis

Minggu, 9 Juli 2023 - 12:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Blora, Savana paradise.com,- Desa Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dikenal memiliki potensi wisata alam yang indah. Potensi desa wisata tersebut kemudian diperkuat melalui program Desa BRILian yang mengangkat prospek kuliner komoditas hortikultura yakni buah durian.

Seperti diketahui, program Desa BRILian dihadirkan oleh BRI sejak tahun 2020. Tujuannya adalah untuk mewujudkan ketahanan ekonomi melalui pemberdayaan potensi desa di Indonesia dengan empat kriteria nilai utama yaitu BUMDes aktif, digitalisasi, kerberlanjutan (sustainability) dan inovasi.

Adalah Andi Aminuddin yang merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner durian sekaligus Pengawas BUMDes di Desa Tunjungan. Dia menjelaskan, Desa Tunjungan selama ini dikenal secara lokal karena menawarkan wisata alam buatan berupa Waduk Greneng yang memiliki fungsi utama sebagai irigasi pertanian. Di sekitarnya terdapat pula potensi wisata lainnya seperti Cemoro Pitu dan Kebun Greneng.

Di sisi lain, karena tak sedikit pelaku UMKM di desa tersebut yang telah lama diberdayakan Mantri BRI, potensi wisata baru kemudian muncul, yaitu kuliner buah durian. Pihaknya merinci, BUMDes Tunjungan selama ini membantu mengelola potensi UMKM, di antaranya kerupuk sermier berbahan baku singkong, kerupuk gadung, juga keripik pisang. Terbaru adalah wisata kuliner durian, bahkan saat ini telah menjadi Kampung Durian.

Baca Juga :  AgenBRILink Tak Henti Layani Kebutuhan Transaksi Masyarakat Selama Hari Libur

“Memang masyarakatnya punya kebun durian, sehingga kami namakan Kampung Durian. Melalui Desa BRILian kami kembangkan Kampung Durian tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, Kampung Durian baru dibuka diawal 2023 setelah BUMDes di sana mendapat suntikan dana melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI. Awalnya, masyarakat hanya menjual hasil kebun duriannya kepada pengepul. Namun kini perkebunan masyarakat yang memberdayakan sekitar 300 petani tersebut telah bertransformasi menjadi tempat wisata.

Di Kampung Durian Desa Tunjungan, pengunjung dapat menikmati durian di tempat bahkan menunggu durian matang di pohon yang terjatuh. “Dari bantuan CSR tersebut, kami kembangkan Kampung Durian. Kami kelola kebun warga dan kami jadikan tempat wisata. UMKM lokal jalan semua karena menjadi pelengkap kuliner durian,” lanjutnya.

Andi menambahkan, dirinya kini sedang merintis produksi dan penjualan coklat durian sebagai salah satu produk unggulan dari sana. Coklat durian produksi Andi dibuat tanpa pengawet dengan maksimal ketahanan di freezer selama 1 bulan.

Oleh karena itu pihaknya saat ini hanya melayani pesanan. Andi pun memasarkannya melalui media sosial dengan jumlah terbatas disesuaikan dengan pasokan bahan baku yang sangat bergantung dari musim durian.

Literasi dan Inklusi Keuangan Oleh BRI

Selain pemberdayaan UMKM dan mendorong potensi wisata di daerahnya, Andi mengungkapkan, manfaat besar lainnya dari program Desa BRILian yakni literasi dan inklusi keuangan. Masyarakat diedukasi mengakses permodalan secara formal dan legal dengan manfaat yang jelas terasa bagi kelas usahanya masing-masing.

Baca Juga :  Dapat Kuota Terbesar, BRI Optimistis Salurkan KUR 2024 Rp165 Triliun

Kemudian masyarakat pun kini terbiasa melakukan pembayaran non-tunai melalui QRIS. Menurut Andi hal ini menjadi terobosan yang memudahkan transaksi wisatawan dengan pelaku UMKM setempat.

“Dari BRI ada pembinaan dan pemberdayaan terutama untuk pengembangan UMKM. Pengenalan QRIS, pengenalan kredit mikro dan sebagainya. Terutama QRIS yang kita rasakan manfaatnya. Membeli tanpa uang, bisa. Wisatawan yang mendatangi Kampung Durian lebih mudah bertransaksi menggunakan QRIS,” imbuhnya.

Dengan demikian, menurutnya berbagai program pemberdayaan yang dilakukan BRI mampu mendorong kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Bahkan pelaku UMKM dari kawula muda lebih bergeliat dan semakin bersemangat karena wisata di daerahnya naik.

Direktur Mikro BRI Supari menambahkan bahwa selain pemberdayan, literasi dan inklusi sudah secara internal dan menjadi agenda yang masif dilakukan kepada Desa BRILian melalui relationship manager segmen mikro atau biasa disebut Mantri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BRI mampu meningkatkan inklusi keuangan melalui program pembiayaan di Desa BRILian. Di samping itu, Mantri BRI dapat melakukan kurasi kepada nasabahnya untuk naik kelas.

“Karena Desa BRILian merupakan program pemberdayaan yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul. Melalui semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s),” ujar Supari.(SP)

 

Berita Terkait

Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah, BRI Akselerasi Penyaluran KPR FLPP
BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink, Catat Transaksi Rp1.145,22 Triliun
25 Ribu Pengunjung Padati Halal Indo 2025, BRI Hadirkan Solusi Finansial Digital
Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025
Hadirkan Solusi Keuangan Lengkap untuk Pelaku Usaha, BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Peduli Lingkungan
Porsi Transaksi Digital Capai 99,1% dari Total Transaksi, Nasabah Semakin Nyaman Gunakan Layanan Digital Banking BRI
Internet Kencang Smartfren Kini Bisa Dinikmati 21 Kabupaten-Kota di NTT
Berita ini 0 kali dibaca