Bendungan Irigasi Bocor, 10, 000 Ha Sawah di Kabupaten Kupang Tidak Dikerjakan

- Jurnalis

Rabu, 30 September 2020 - 07:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oelamasi, Savanaparadise.com,- Penjabat Kepala Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, Sander Luis mengeluhkan bocornya bendungan irigasi Noelbaki yang sudah bocor. Ia mengaku pihaknya berulang kali mengusul dalam Musyawarah, baik Musyawarah dusun, Desa, daftar usulan ke Kecamatan sampai Kabupaten namun tidak berhasil.

Sander Luis mengatakan hal itu ketika menerima kunjungan kerja Komisi IV DPRD NTT melakukan kunjungan kerja di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah,
Kabupaten Kupang, Selasa, 29/09/2020.

Kunjungan ini dipimpin Ketua Komisi IV DPRD NTT, Agustinus Lobo ,Wakil Ketua, Nelson Matara, dan sejumlah anggota.

Baca Juga :  BKKBN Canangkan Kampung KB Disetiap Kabupaten

Ia menjelaskan bendungan Noelbaki dibangun sejak tahun 1958 Itu melalui swadaya dari masyarakat setempat.

Ia berharap dengan kunjungan Komisi IV dapat menjawab keluhan dari masyarakat setempat. Dengan demikian kata dia Masyarakat Noelbaki mengeluh lagi soal kekurangan debit air.

” Akibat kekurangan air hampir 10.000 hektar sawah tidak dikerjakan. ini sebenarnya bukan karena debit airnya kurang, tetapi penampungannnya bocor, ” katanya

Dengan kunjungan Komisi IV DPRD NTT kata dia masalag kebocoran bendungan irigasi sudah menjadi perhatian pemerintah provinsi NTT sehingga masyarakat bisa bekerja lagi mengolah sawah.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada dewan provinsi yang telah datang berkunjung untuk melihat. Sehingga mungkin dalam penetapan anggaran ini bisa dibahas, ” katanya.

Baca Juga :  Ranperda Kenaikan Tunjangan Dewan tetap akan Dibahas

Pada kesempatan ity Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Nelson Batara mengatakan kunjungan ini karena adanya keluhan masyarakat kelompok tani Air Sagu.

“Sebenarnya kunjungan ini dari kelompok tani air sagu adanya keluhan akibat dampak kekeringan karena bendungannya bocor, “kata Nelson.

Ia mengatakana kunjungan itu agar dalam anggaran tahun 2021 bisa mengakomodir bendungan dan saluran yang bocor tersebut.

Ia berjanji akan mendiskusikan hal itu bersama mitra komisi IV yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD NTT, Agustinus Lobo mengatakan hasil kunjungan tersebut akan menjadi bahan untuk studi penanganan bendungan irigasi yang bocor.

” di sini punya potensi sawah yang luar biasa. Hasil satu tahunnya bisa mencapai 4 miliar, ” ujarnya.(SP)

Berita Terkait

Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Minta Melki Lakalena Jangan Bikin Susah Sesama Ana Oeba 
Berita ini 0 kali dibaca