Banjir dan Longsor Terjadi di Kota Kupang

foto abrasi

Kupang,Savanaparadise.com,- Kepala Pelaksana Program Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang, Jhon Ludji menyampaikan kepada wartawan bahwa bencana yang terjadi di Kota Kupang pada musim hujan ini adalah tanah longsor yang terjadi terjadi di 9 titik.

Sembilalan titik tempat terjadinya bencana longsor antara lain Belo, Sikumana, Air Nona, Fontein, Mantasi, Nunleu, Naikolan, Manutapen, Liliba, dan Oepura.

Sedangkan bencana banjir terjadi di Lasiana dan gelombang pasang pada, Kamis malam, (10/1) di Pantai Namosain dan sekitarnya, tutur Jhon Ludji

Disebutkan pula bahwa di Naikoten II, pohon tumbang terjadi pada dua titik, Fontein terjadi di tiga titik, dan Wilayah Pantai Oesapa terjadi banjir dan abrasi di pantai sekitar pasar, abrasi tersebut cukup meresahkan warga, namun karena tidak berlangsung lama maka aktivitas warga kembali normal.

Hingga saat ini tidak ada korban nyawa yang dialami warga, namun rumah dan kos-kosan milik warga terendam banjir.

Menurut Jhon Ludji, dengan keadaan cuaca yang tidak menentu maka BPBD Kota Kupang akan mendirikan Posko terpadu di pusat kantor Walikota Kupang.

Disebutkan, pihak terlibat dalam penanganan masalah bencana di Kota Kupang terdiri dari beberapa instansi seperti Dinas Sosial, Dinas Kebersihan, BPBD, dan Dinas Kesehatan, sedangkan apabila akan ada kejadiaan luar biasa yang membutuhkan Tim SAR dan Palang Merah maka akan di konfirmasikan serta dikomunikasikan sesuai dengan status bencana untuk segera ditangani langsung, jelas Ludji.

Sekda Provinsi NTT, Frans Salem saat dikonfirmasi tentang bencana yang terjadi di kota/kabupaten se-NTT, dirinya mengatakan bahwa pada musim seperti ini memang merupakan musim rawan bencana, namun diharapkan agar kota/kabupaten terus berkoordinasi dengan dengan wilayah terjadinya benacana sehingga selalu siaga menangani bencana yang terjadi.

Selain itu, dirinya meminta untuk melakukan penghindaran jika terjadi bencana ke tempat yang aman dan setiap kota/kabupaten di NTT diharapkan agar membanguna Posko yang jelas agar bisa mengevakuasi warganya ke Posko yang layak, sehingga pelayanan dari instansi terkait dapat dilakukan dengan mudah seperti pelayanan makanan dan logistic, Kesehatan dan bantuan penyelamatan lainnya, tutur Frans Salem. (Rey)

Pos terkait