Kain Tenun NTT dan NTB Kian Diminati

foto web

Jakarta, Savanaparadise.com,- Sentra pasar tenun corak berbagai daerah di Jakarta hingga kini belum ada. Padahal, minat masyarakat memburu kain tenun daerah sangat tinggi.

Melihat peluang itu, Thamrin City, Jakarta, menawarkan sentra kain tenun daerah kepada para pencinta, peminat, dan konsumen tenun tradisional Indonesia.

Salah satu tenun yang tersedia di lokasi ini adalah tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Tenun asal NTT dan NTB sangat terkenal eksotik dan memiliki banyak motif, serta terbuat dari bahan-bahan alami. Berbagai pakaian pun dimodifikasi dari tenun tersebut menjadi baju, selendang, tas, atau keperluan lainnya.

Para pencinta tenun NTT dan NTB kini bisa mendapatkan kain tenun dengan harga terjangkau. Lebih dari itu, tenun-tenun yang dijual diproduksi dari bahan-bahan alami dan bukan menggunakan mesin penenun.

“Semua tenun yang dijual di toko ini terbuat dari bahan-bahan alami dan bukan produksi mesin. Ini menyebabkan harganya juga lebih tinggi dibandingkan tenun dari mesin,” kata salah satu penjual tenun NTT asal Kupang.

Ia mengatakan, gerai tenun NTT yang selama ini hanya dibuka di Kupang, NTT, semakin banyak mendapatkan pesanan karena membuka outlet di Thamrin City.

Hal yang sama juga diakui Abdus Shomad, pemilik toko Maghfiroh. Dia menjual berbagai jenis tenun, kain tradisional, dan batik yang diproduksi dari Jepara, Jawa Tengah, menggunakan mesin.

Sekalipun dari Jepara, tenun tersebut mempunyai banyak motif dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk NTT dan NTB. “Sebelumnya saya hanya mendapatkan pesanan dan dikirim dari Jepara, sekarang langsung melayani konsumen setelah membuka gerai di Thamrin City,” kata Abdus.

Thamrin City memang berkomitmen untuk menjadi sentra tenun Indonesia di Jabodetabek. Konsumen dan pencinta tenun dapat bertemu langsung dengan pembuat tenun. “Sentra tenun ini juga melengkapi posisi Thamrin City yang menjadi pusat batik Nusantara dan kerajinan Indonesia,” kata Frans COO Thamrin City di Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Frans mengatakan, selain menyediakan berbagai macam tenun Indonesia, para penenun daerah pun diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya karena langsung berhubungan dengan konsumen.

“Dalam jangka panjang, kesejahteraan para penenun diharapkan meningkat dan bisa mengembangkan usahanya sehingga bisa melestarikan keragaman tenun Indonesia,”ujarnya. (Very Herdiman)

Pos terkait