Ende, Savanaparadise.com,- Senator muda asal NTT, Angelus Wake Kako (AWK) berharap Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) turut berkontribusi membantu pengentasan kemiskinan di Nusa Tenggara Timur melalui kerja-kerja di kewirausahaan.
Menurut AWK, persoalan kemiskinan di NTT merupakan persoalan yang cukup serius lantaran dari Lima juta masyarakat di NTT, sekitar Satu juta lebih terdapat masyarakat berkategori miskin.
Dari data yang paparkan itu, AWK kemudian mendorong GAMKI untuk berkontribusi akan hal demi mengurangi angka kemiskinan di NTT.
Angelo juga berharap GAMKI juga memberikan kontribusi dan terlibat aktif dalam mensuport kerja-kerja pemerintah kabupaten, Provinsi dan pemerintah pusat.
“GAMKI ini adalah organisasi besar dan punya sejarah besar dan panjang di bangsa ini. Kita bersyukur GAMKI mau mengaktifkan sel organisasinya di kabupaten Ende ini. Apalagi dalam konteks di Ende ini saya pikir ya, peran organisasi kepemudaan untuk pembangunan begitu nampak”, ujar AWK usai memberikan bekal kepada kader GAMKI dalam kegiatan Maperta dan Konfercab di Gereja Shalom, Rabu (03/9/25).
Bagi Angelo organisasi kepemudaan memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap pembangunan bangsa ataupun daerah.”Ini adalah langkah yang luar biasa sehingga melibatkan Pemuda GAMKI dalam urusan pembangunan”, kata AWK
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD GAMKI NTT, Winston Rondo menyampaikan terima kasih atas sambutan istimewa dari Pemerintah Daerah, Gereja, senator AWK, Anggota DPRD Provinsi NTT, Ambros Reda, dan Anggota DPRD Kabupaten Ende Vinsensius Sangu yang mana telah mendukung kegiatan hari ini.
“Di Flores ini, GAMKI baru pertama di Ende, di bumi rahimnya Pancasila. Dan kami bangga betul karena GAMKI ada dengan dua wajah yakni kekristenan dan wajah pluralisme dengan ini ketemu dengan kultur nasionalisme Ende. ini cocok betul”, kata Winston Rondo.
Winston mengaku gembira seandainya pemuda Kristen di Ende menjadi bagian dari pergumulan di Kota Pancasila.
“Tadi kakak senator AWK memberi bekal buat kader GAMKI. Kalau mau eksis menuju Indonesia maju 2045, mata uang utama yang mereka bawa itu ada dua, yang satu itu nilai dan keteladanan Kristus dan kedua, kesanggupan untuk mencoba atau memulai, apalagi memulai ekonomi. Jadi ini bekal dasar bagi teman-teman”, ujarnya (Mateus Bheri/CR)









