ASI Eksklusif Belum Maksimal Diberikan Kepada Bayi

- Jurnalis

Selasa, 10 Juni 2014 - 19:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,– Air Susu Ibu (ASI) belum maksimal diberikan kepada bayi sehingga menjadi salah satu penyebab tejadinya gizi kurang dan tinggi badan anak yang pendek. Demikian hal itu dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Drg. Mindo Sinaga di Kupang.

Menurutnya, Asi eksklusif merupakan salah satu makanan yang paling steril dan paling murah serta bergizi tinggi bagi kesehatan dan perkembangan bayi, namun masyarakat NTT khususnya ibu-ibu masih kurang memanfaatkan Asi.

Baca Juga :  Rektor Kembar Universitas PGRI Kupang

“Ini menjadi masalah juga bagi peningkatan gizi bayi. Saya kurang paham kepada para ibu cenderung menggunakan susu formula,” ujar Sinaga saat diskusi bersama media di Palapa Resto Kupang, Selasa (10/6)

Selain hal itu, Sinaga menambahkan bahwa untuk mengatasi masalah gizi kurang dan gizi buruk sangat diperlukan ketersediaan pangan, distribusi pangan dan pengolahan pangan lokal. Namun harus diutamakan pemberian Asi kepada bayi dan makanan tambahan kepada anak.

Baca Juga :  Mendikbud Putuskan UN Di NTT Diundur

“Tetapi kecukupan pangan sama dengan kecukupan gizi. Masyarakat boleh berkecukupan pangan tetapi cara mengelola makanan menjadi makanan bergizi bisa menjadi penyebab gizi berkurang,” ujarnya.

Sementara Kepala Satuan Terpadu Daerah, Domi Minggu bahwa untuk menangani masalah gizi kurang sangat membutuhkan data yang jelas agar mudah menangani persoalan gizi serta pelatihan pengelolaan makanan menjadi makanan yang bergizi untuk membantu asupan gizi dan kelancaran Asi bagi ibu yang menyusui.(RM/SP)

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 1 kali dibaca